Bagaimana Barcode Scanner Bekerja?
Barcode adalah data yang dapat di interpretasikan oleh alat optik yang dapat membaca data. Ada banyak jenis barcode, tetapi umumnya paling kita temui adalah yang disebut dengan UPC (Universal Product Code).
Barcode terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam ini, merupakan bagian dari kode juga. Didalam Barcode, jika kamu lihat dengan teliti, terdapat perbedaan ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis “1 Garis”, yang sedang “2 Garis”, yang lebih tebal “3 Garis”, dan yang paling tebal “4 Garis”. Ukuran Setiap digit angka digambarkan dari bentuk urutan empat garis-garis. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112. Jika kamu memperhatikan sekali lagi dengan teliti, dari bentuk empat garis yang berbeda, sebenarnya memiliki tujuh garis-garis tipis 1, yang nantinya akan membentuk sebuah baris kode biner. Garis hitam menotasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Misalnya pada angka 4 = 1132 akan membentuk nilai biner 1011100.
Pada dasarnya, Barcode memiliki standarisasi dalam penulisannya. Pada UPC kode angka harus terdiri dari 12 digit tidak lebih dan tidak kurang. 2 digit pertama menyatakan Negara, 6 digit berikutnya menyatakan kode perusahaan, 3 digit setelahnya menyatakan kode produk, dan 1 digit terakhir digunakan untuk memvalidasi kode, menyatakan bahwa Barcode itu telah sukses di Scan. Ada kode negara yang memiliki besar 3 digit. seperti Indonesia, kode negara untuk indonesia adalah "899" solusinya pada UPC, 2 digit kode negara dimasukan angka 99 dan angka 8 di taruh di luar sebelah kiri barcode. Angka yang terdapat pada sebelah luar kanan merupakan hasil penyocokan cek digit di digit terakhir.
Untuk memahami bagaimana barcode scanner bekerja, kita harus mengeksplorasi bagian-bagian berbeda dari perangkat itu. Pada dasarnya, ada 3 bagian fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu, sistem pencahayaan, sensor / konverter, dan decoder.
Scanner barcode mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang mewakili intensitas gelombang magnetik. Konverter merubah sinyal analog ke sinyal digital yang dikirimkan ke decoder. Decoder mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya ke komputer.
Lihat Juga:
Apa Yang Dimaksud Dengan QR Code
Kenapa Langit Berwarna Biru?
Reference
Carolina Barcode - Barcode Expalined
GS1.or.id - Langkah Membuat Barcode Sumber https://www.blakbin.com/
Barcode terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam ini, merupakan bagian dari kode juga. Didalam Barcode, jika kamu lihat dengan teliti, terdapat perbedaan ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis “1 Garis”, yang sedang “2 Garis”, yang lebih tebal “3 Garis”, dan yang paling tebal “4 Garis”. Ukuran Setiap digit angka digambarkan dari bentuk urutan empat garis-garis. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112. Jika kamu memperhatikan sekali lagi dengan teliti, dari bentuk empat garis yang berbeda, sebenarnya memiliki tujuh garis-garis tipis 1, yang nantinya akan membentuk sebuah baris kode biner. Garis hitam menotasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Misalnya pada angka 4 = 1132 akan membentuk nilai biner 1011100.
Pada dasarnya, Barcode memiliki standarisasi dalam penulisannya. Pada UPC kode angka harus terdiri dari 12 digit tidak lebih dan tidak kurang. 2 digit pertama menyatakan Negara, 6 digit berikutnya menyatakan kode perusahaan, 3 digit setelahnya menyatakan kode produk, dan 1 digit terakhir digunakan untuk memvalidasi kode, menyatakan bahwa Barcode itu telah sukses di Scan. Ada kode negara yang memiliki besar 3 digit. seperti Indonesia, kode negara untuk indonesia adalah "899" solusinya pada UPC, 2 digit kode negara dimasukan angka 99 dan angka 8 di taruh di luar sebelah kiri barcode. Angka yang terdapat pada sebelah luar kanan merupakan hasil penyocokan cek digit di digit terakhir.
Untuk memahami bagaimana barcode scanner bekerja, kita harus mengeksplorasi bagian-bagian berbeda dari perangkat itu. Pada dasarnya, ada 3 bagian fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu, sistem pencahayaan, sensor / konverter, dan decoder.
Scanner barcode mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang mewakili intensitas gelombang magnetik. Konverter merubah sinyal analog ke sinyal digital yang dikirimkan ke decoder. Decoder mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya ke komputer.
Cahaya merah dari scanner membuang warna hitam dan menjadikannya sinyal analog. |
Lihat Juga:
Apa Yang Dimaksud Dengan QR Code
Kenapa Langit Berwarna Biru?
Reference
Carolina Barcode - Barcode Expalined
GS1.or.id - Langkah Membuat Barcode Sumber https://www.blakbin.com/
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Barcode Scanner Bekerja?"
Posting Komentar