PENGHENTIAN K-13 BUKAN KARENA KESIAPAN SEKOLAH
Assalamualaikum wr.wb
Salam maju bersama
Beragam komentar mewarnai penghentian kurikulum 2013, ada yang setuju karena guru terlalu sulit untuk mengaplikasikannya di sekolah, ada juga yang tidak setuju terkait anggaran yang sudah banyak digelontorkan untuk penerapan kurikulum 2013. Sudah jelas seperti yang dikatakan Pak Anies, bahwa kurikulum 2013 ini dihentikan, bukan dihilangkan. Ini hanya masalah waktu saja dengan beberapa evaluasi yang cukup banyak, ini dikarenakan K-13 ini belum di evaluasi.
Anggota Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Doni Koesoema, mengatakan keputusan penghentian kurikulum 2013 bukan karena sekolah tidak siap.
Sumber google |
Diutarakan Doni, revisi kurikulum 2013 seharusnya dimulai dengan penghentian total, minimal selama satu tahun. Dimana waktu satu itu digunakan untuk membereskan persoalan fundamental, substansial, seperti naskah akademik, desain buku dan pelatihan guru.
Setelah itu, barulah kemudian dicobakan di beberapa sekolah di seluruh provinsi secara terbatas. Tidak perlu hingga ribuan, cukup ratusan sekolah saja.
"Kalau diuji coba pada 6.000 sekolah, dampaknya fatal. Contohnya cukup di 33 provinsi dibuat 4 tingkat sekolah yakni SD, SMP, SMK, SMK itu kan hanya 300an sekolah. Tidak perlu ribuan sekolah, nanti kendala di evaluasi," kata Doni.
Positif dan negatif, kita bisa merasakan positif ketika sudah mengalami hal negatif, begitu juga sebaliknya, kita merasakan negatif ketika kita pernah mengalami hal yang positif. Semangat terus untuk pendidikan yang lebih baik, saya secara pribadi berharap Bapak dan Ibu tidak mengesampingkan anak didiknya hanya untuk masalah kurikulum. Saran dan Bapak dan Ibu adalah merupakan evaluasi dari setiap kebijakan kurikulum.
Sumber : tribunnews
Wassalamualaikum wr.wb
Sumber https://www.maribelajarbk.web.id/
Belum ada Komentar untuk "PENGHENTIAN K-13 BUKAN KARENA KESIAPAN SEKOLAH"
Posting Komentar