Bom 12 Januari 2015 Di Turki, Dunia Tak Seheboh #Pray4Paris

Masih ingatkan dengan kasus bom di Paris pada November 2015 lalu?. Iya, sangat menyita simpati dunia. Dari hastag #Pray4Paris, foto profil facebook yang di desain dengan tambahan bendera Paris yang ditransparankan sebagai bentuk simpati pada korban.

bom yang terjadi di stadion Stade de France yang kala itu menggelar pertandingan persahabatan antara timnas Prancis dengan timnas Jerman. Seperti diketahui, tujuh bom bunuh diri terjadi di sejumlah tempat secara hampir bersamaan dalam serangan teroris di Paris, selain serangan tembakan brutal. Akibatnya, 129 orang tewas dan ratusan orang terluka parah.

Baca Juga

Bagaimana dunia menangis saat itu? masih terkenang di ingatan bagaimana di facebook dipenuhi orang-orang latah dengan status pray for Parisnya. Dimana twitter ngehits dengan hastag #Pray4Paris-nya. instagram yang dipenuhi foto-foto Prancis. Walaupun kebanyakan mereka hanya latah ikut-ikutan trend. Bahkan gedung-gedung yang berubah warna menjadi merah-putih-biru (bendera Prancis).

Tapi tahukah anda pada selasa 12 januari 2016 di Istanbul Turki di Sultanahmet dekat lokasi wisata padat turis, Blue Mosque, Istana Topkapi dan Hagia Sophia terjadi ledakan bom bunuh diri yang menewaskan 10 orang dan 15 orang cidera.

Oh, mungkin karena pelakunya bukan teroris seperti kejadian di Paris oleh ISIS?. Ternyata tidak, Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu memastikan pelaku bom bunuh diri di Lapangan Sultanahmet, Istanbul merupakan juga anggota kelompok ISIS.

Tapi tidak ada reaksi belasungkawa dunia. Seperti dunia menangisi Paris dengan begitu lebay, padahal pelakunya juga sama. Apa karena Turki yang begitu loyal pada Islam sehingga membuat kita tidak peduli? atau memang kita ini generasi latah yang ikut-ikutan tren saja, hingga kita menunggu tren #Pray4Turki, #Pray4Sultanahmed baru kita ikut-ikutan?.

Ini bukan soal sepatah hastag itu. Ini soal bagaimana kita masih mencintai Islam, bagaimana kita peduli dengan Islam. Dan bagaimana jika memang otak kita belum dicuci.

Mari kita nostalgia perkabungan dunia atas bom Paris, apakah akan didedikasikan untuk kasus bom turki?: