Kata Ulang (Pengertian, Jenis, Makna, Contoh)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi Bahasa Indonesia : Kata Ulang / Reduplikasi meliputi pengertian, jenis-jenis, makna, dan contoh latihan soal kata ulang / reduplikasi. Berikut artikel selengkapnya...
KATA ULANG ( KATA REDUPLIKASI )
A. Pengertian Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses reduplikasi atau pengulangan.
B. Jenis – Jenis Kata Ulang
Kata ulang memiliki beberapa jenis yang dikelompokan berdasarkan bentuk, fungsi, dan makna yang terbentuk. Berikut ini adalah jenis – jenis kata ulang dalam bahasa Indonesia.
1. Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
Kata ulang jenis ini adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi pada bentuknya. Ada beberapa jenis, di antaranya adalah kata ulang sebagian, kata ulang utuh, kata ulang berubah bunyi, kata ulang semu, dan kata ulang berimbuhan. Nah, berikut ini adalah jenis – jenis kata ulang yang berdasarkan perubahan bentuk.
1. Kata Ulang Sebagian (Dwipurwa)
Kata ulang sebagian atau disebut dengan dwipurwa adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi pada sebagian kata saja. Biasanya, proses reduplikasi ini terjadi pada bagian awal kata. Kata ulang dwipurwa di antaranya adalah Tetangga, Tetua, Lelaki, Pegunungan, Leluasa, pepohonan, dedaunan, dan lain – lain.
Contoh :
Shinta menyapu dedaunan yang telah memenuhi pekarangan rumah.
Kita harus menghormati para tetua adat.
Aku melihat lelaki misterius itu memakai baju hitam.
Kita harus menghormati para tetua adat.
Aku melihat lelaki misterius itu memakai baju hitam.
2. Kata Ulang Seluruhnya (Dwilingga)
Jenis kata ulang ini adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi secara keseluruhan. Kata ulang dwilingga di antaranya adalah Ibu – ibu, bapak – bapak, adik – adik, rumah – rumah, mobil – mobil, dan lain – lain.
Contoh :
Ketika gempa bumi terjadi mobil – mobil yang terparkir di basement tertimpa bangunan.
Rumah – rumah yang ada di bantaran sungai Ciliwung terendam banjir.
Adik diam – diam mengambil barangku yang aku letakkan di atas meja.
Rumah – rumah yang ada di bantaran sungai Ciliwung terendam banjir.
Adik diam – diam mengambil barangku yang aku letakkan di atas meja.
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang jenis ini adalah kata – kata yang mengalami proses reduplikasi dan mengalami perubahan bunyi pada kata pertama maupun kedua. Bentuk kata ulang ini diantaranya adalah gerak – gerik, sayur – mayur, serba – serbi, lauk – pauk, dan teka – teki.
Contoh :
Teka – teki itu sangat sulit untuk dipecahkan.
Ibu membeli sayur mayur di pasar bersama dengan kakak.
Gerak – gerik lelaki misterius itu terus diperhatikan oleh kami.
Ibu membeli sayur mayur di pasar bersama dengan kakak.
Gerak – gerik lelaki misterius itu terus diperhatikan oleh kami.
4. Kata Ulang Berimbuhan
Jenis kata ulang ini adalah kata – kata yang mengalami reduplikasi dengan mendapatkan imbuhan pada kata pertama maupun kata kedua. Kata ulang berimbuhan ini diantaranya adalah, rumah – rumahan, batu – batuan, bermaaf – maafan, dan lain – lain.
Contoh:
Kakak membuat rumah – rumahan dari kertas.
Semua orang bermaaf – maafan ketika hari raya tiba.
Banyak sekali batu – batuan yang ditemukan di dalam sungai.
Semua orang bermaaf – maafan ketika hari raya tiba.
Banyak sekali batu – batuan yang ditemukan di dalam sungai.
5. Kata Ulang Semu
Jenis kata ulang semu adalah kata ulang yang hampir sama dengan kata ulang keseluruhan, tetapi bedanya adalah pada kata ulang semu tidak memiliki makna jika dipisah. Kata ulang semu ini diantaranya adalah kupu – kupu, kura – kura, pura – pura, ubur – ubur, dan cumi – cumi.
Contoh:
Aku senang sekali memakan cumi – cumi goreng buatan ibu.
Lautan itu dipenuhi oleh ubur – ubur yang sangat beracun.
Dani pura – pura tidak tahu ketika aku bertanya soal masalah itu.
Lautan itu dipenuhi oleh ubur – ubur yang sangat beracun.
Dani pura – pura tidak tahu ketika aku bertanya soal masalah itu.
2. Kata Ulang Berdasarkan Makna yang Terbentuk
Jenis kata ulang ini adalah kata ulang yang mengalami perubahan makna pada kata yang sebelumnya. Di bawah ini adalah jenis – jenis kata ulang yang berdasarkan makna baru yang terbentuk.
1. Bermakna mirip
Kata ulang bermakna mirip ini diantaranya adalah kemerah – merahan, mobil – mobilan, rumah – rumahan, kebapak – bapakan, dan lain – lain.
Contoh :
Pipi Aisyah berubah menjadi kemerah – merahan akibat malu.
Ayah membelikan aku mobil – mobilan.
Sikapnya yang kebapak – bapakan membuat dirinya disukai oleh semua orang.
Ayah membelikan aku mobil – mobilan.
Sikapnya yang kebapak – bapakan membuat dirinya disukai oleh semua orang.
2. Bermakna Jamak
Kata ulang yang bermakna jamak diantaranya adalah kambing – kambing, orang – orang, buku – buku, guru – guru, dan lain – lain.
Contoh :
Kambing – kambing milik Pak Ibnu hilang dicuri oleh seseorang.
Kakek gemar membaca buku – buku tentang cerita kepahlwanan.
Kakek gemar membaca buku – buku tentang cerita kepahlwanan.
3. Bermakna saling
Kata ulang bermakna saling diantaranya adalah pukul – memukul, pandang – memandang, tarik – menarik, dan lain – lain.
Contoh :
Tarik menarik antara kedua benda itu menghasilakan energi.
Gerombolan itu pukul memukul hingga polisi datang.
Gerombolan itu pukul memukul hingga polisi datang.
4. Bermakna kolektif atau bilangan
Kata ulang jenis ini diantaranya adalah satu – satu, dua – dua, tiga – tiga, dan lain – lain.
Contoh :
Ayah membelikan kami permen satu – satu.
Dia berjanji untuk membagi keuntungan lima puluh – lima puluh dengan aku.
Dia berjanji untuk membagi keuntungan lima puluh – lima puluh dengan aku.
C. Makna Kata Ulang
Kata ulang memilki makna-makna sebagai berikut :
1. Menyatakan banyak
contoh :
a.Orang-orang berkumpul di halaman kantor desa.
b.Ratna menata buku-bukunya di atas meja dengan rapi.
2. Menyatakan berbagai atau bermacam-macam
contoh :
a.Ibu membeli sayur-mayur di pasar.
b.Paman membawa bibit tumbuh-tumbuhan dari Jakarta.
3. Manyatakan seperti atau menyerupai
contoh :
a.Adik bermain mobil-mobilan yang terbuat dari plastik.
b.Orang-orangan itu dapat mengusir burung di sawah.
4. Menyatakan agak
contoh :
a.Pipi gadis itu kemerah-merahan terkena sinar matahari.
b.Bibir anak itu kebiru-biruan karena kedinginan.
5. Menyatakan pertentangan/berlawanan/berbalasan atau saling ( resiprok ).
contoh :
a.Kedua petinju itu pukul-memukul di atas ring.
b.Mereka sedang tukar-menukar kado.
6. Menyatakan terus-menerus atau berulang-ulang
contoh :
a.Para siswa memukul-mukul meja saat jam istirahat.
b.Saat mengetahui dirinya lulus,para siswa mencoret – coret baju seragamnya.
7. Menyatakan perbuatan santai
contoh :
a.Ayah sedang duduk-duduk di teras rumah.
b.Adik tidur-tiduran di kamarnya.
8. Menyatakan himpunan atau kolektif
contoh :
a.Satu kelompok terdiri atas empat-empat.
b.Tiga-tiga anak yang boleh masuk ke ruangan itu.
9. Menyatakan sangat atau sungguh – sungguh
contoh :
a.Peserta olimpiade matematika itu pintar-pintar.
b.Ratna bekerja dengan hati-hati.
D. Latihan Soal
contoh : a.Ratna membeli sayur – mayur di pasar.
b.Kata ulang berubah bunyi ( dwilingga salin suara )
c.Menyatakan berbagai atau bermacam-macam
Petunjuk !
Selesaikan latihan di bawah ini seperti contoh di atas :
1. a. Adik bermain kuda-kudaan dengan temannya.
b.
c.
2. a.Orang-orang berlari menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
b.
c.
3. a.Pengemis itu mengorek-ngorek tong mencari nasi.
b.
c.
4. a.Ayah bolak-balik di teras rumah.
b.
c.
5. a.Taman itu penuh dengn pepohonan yang rindang.
b.
c.
Belum ada Komentar untuk "Kata Ulang (Pengertian, Jenis, Makna, Contoh)"
Posting Komentar