Tanya Jawab Beasiswa Kerajaan Saudi Arabia (KSA)
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Update : Jum'at, 13 Januari 2017
- SKCK kepolisian tingkat apa?
- Rekomendasi umum tanpa menyebut kampus tujuan
- SKCK kepolisian tingkat apa?
- Rekomendasi umum tanpa menyebut kampus tujuan
Posting ini adalah kelanjutkan dari posting Tanya Jawab Pendaftaran & Muqobalah Universitas Islam Madinah dan ditambah tanya jawab secara umum tentang beasiswa universitas-universitas yang ada di Arab Saudi.
Dimohonkan kepada Asatidzah, Senior, Ikhwan, Akhwat Mahasiswa/i Arab Saudi bantu koreksi jika terdapat kesalahan dalam posting ini!
# Pilihan Kampus, Fakultas dan Jurusan #
+ Fakultas apa saja yang ada di Universitas Islam Madinah sekarang?
- Ada 5 fakultas ilmu keIslaman dan 3 fakultas ilmu umum. Selengkapnya silakan baca di halaman Profil Universitas Islam Madinah (UIM)
+ Untuk UIM apakah yang mau masuk Ma'had Lughoh dan Sains juga perlu ikut muqobalah?
- Iya. Semua jalur masuknya lewat daftar online dan muqobalah. Petunjuknya sudah dibahas pada link tanya jawab Universitas Islam Madinah di atas.
+ Untuk masuk S1 Ummul Quro', KSU, dan KAU apa daftarnya lewat ma'had lughoh?
- Iya, daftarnya lewat diploma bahasa ma'had lughoh. Nanti kalau diterima dan sudah bisa bahasa Arab, in syaa Allah bisa langsung masuk kuliah S1 tanpa persiapan bahasa.
+ Kampus apa saja yang biasanya buka pendaftaran untuk Indonesia?
- Ada sekitar 15+ kampus Saudi yang berikan beasiswa bagi orang asing (non-Saudi), baca posting 15+ Universitas Arab Saudi yang Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Asing!
+ Mana saja yang masih buka pendaftaran?
- Ada sekitar 15+ kampus Saudi yang berikan beasiswa bagi orang asing (non-Saudi), baca posting 15+ Universitas Arab Saudi yang Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Asing!
+ Mana saja yang masih buka pendaftaran?
- Silakan cek beberapa kampus Arab Saudi yang masih buka pendaftaran atau pernah ana posting di blog ini di link Kategori Beasiswa Arab Saudi berikut http://www.IndoINT.com/search/label/Beasiswa Arab Saudi
+ Fakultas dan Jurusan apa saja yang tersedia?
- Anda bisa cek satu per satu tiap posting pada kategori beasiswa arab saudi di atas. Jika kampus yang Anda cari belum pernah kami bahas, silakan menuju posting 15+ universitas saudi di atas dan mengunjungi website kampusnya langsung!
+ Kampus yang ada jurusan ilmu syar'i (keIslaman) mana saja?
- Banyak. Diantaranya UIM, UQU, IMAM, KSU, KAU, dan selebihnya silakan menuju kategori beasiswa KSA atau ke website kampus yang tercantum di posting 15+ universitas saudi di atas!
+ Untuk Pascasarjana S2 apakah bisa masuk jurusan keIslaman, jika S1 nya di Indonesia?
- Banyak. Diantaranya UIM, UQU, IMAM, KSU, KAU, dan selebihnya silakan menuju kategori beasiswa KSA atau ke website kampus yang tercantum di posting 15+ universitas saudi di atas!
+ Untuk Pascasarjana S2 apakah bisa masuk jurusan keIslaman, jika S1 nya di Indonesia?
- Setau ana sih, nggak bisa.
+ Kenapa nggak bisa?
- Karena yang buat aturan bukan ana ^_^. ana tidak tahu pasti.
+ Kira-kira kenapa?
- Kira-kira ya ini kira-kira lho... Karena standarnya beda S1 Indo dengan S1 di Arab Saudi. Di Indo nggak hafal juz amma aja bisa sarjana, di Saudi standarnya 5-10 juz. Alasan lain yang juga kira-kira; karena kampus di Indo manhajnya belum tentu sama dengan di Arab Saudi. Dan juga mungkin faktor bahasa, Antum di Indo dengan bahasa Indo S1 pinter ilmu ushul fiqh, ilmu hadits, dll tapi kemampuan bahasa Arab rendah gimana coba mau langsung S2, apalagi S3?
+ Saya hafal Qur'an 30 juz dan bermanhaj sama dengan Kerajaan Saudi bisa nggak langsung S2 keIslaman?
- Allahu A'lam.
+ Kalau mau masuk S2 selain keIslaman bisa nggak di Makkah atau di Madinah?
- Untuk Ummul Quro' Makkah ana tidak tahu. Yang ana tau UIM tidak menerima S2 kecuali dari alumni UIM sendiri. Allahu A'lam. Alumni UIM aja susah masuk S2, apalagi dari luar.
+ Ada tuh kampus Saudi yang buka pascasarjana keIslaman untuk non-arab juga?
- Iya emang ada, tapi ana belum tau ada yang diterima jika S1 nya dari Indo. Tapi silakan dicoba, mungkin Antum orang pertama yang akan diterima.
+ Selain keIslaman dan selain di Makkah dan Madinah bisa masuk pascasarjana langsung?
- Bisa. Yang ana tau banyak Ustadz-Ustadz ana S1 di Indonesia kemudian pascasarjana Bahasa Arab di King Saud University di Riyadh, ibukota KSA.
+ Selain bahasa Arab donk, misalnya pascasarjana Sains dan Teknologi atau Perminyakan?
- Nah kategori ini banyak... Ada KSU, KAU, KAUST, dan KFUPM. Cek link kategori beasiswa Arab Saudi di atas.
# Akhwat #
+ Adakah beasiswa untuk Akhwat?
- Ada.
+ Syaratnya apa?
- Secara umum syarat sama dengan untuk Ikhwan. Syarat khususnya yang berat dan buat kebanyakan akhwat mundur, yaitu harus punya mahrom laki-laki yang sudah tinggal di Arab Saudi, baik sebagai mahasiswa juga atau pekerja.
+ Saya punya mahrom di Saudi, berkas apa yang bisa dijadikan bukti?
- Scan kartu iqomah mahrom. Kampus UQU malah mensyaratkan untuk pendaftaran akhwat, iqomah mahromnya harus Makkah, bukan Madinah, Tabuk, atau lainnya.
+ Kalau mahrom saya tidak di Makkah, tapi saya mau daftar UQU? Bolehkah pinjem scan iqomah temannya?
- Sebaiknya jangan, karena si wanita akan jadi tanggungan pemilik iqomah, masa iya kasih tanggung jawab ke yang bukan mahromnya!?!
- Kalaupun tetap mau daftar silakan coba walaupun iqomah mahrom bukan Makkah, daripada pake iqomah orang lain.
+ Syarat untuk akhwat yang lain apa?
- Bukti Hubungan dengan Mahrom. Jika mahrom adalah suami cukup terjemah akta nikah. Jika orang tua atau Saudara Kandung Laki-Laki bisa terjemahkan kartu keluarga.
+ Nggak punya mahrom di Saudi?
- Mahasiswa Madinah tuh banyak yang masih jomblo. Admin juga.. Hehehe ^_^
- Awas ada yang gak terima walau becanda!!! Iya, iya yang udah nikah juga banyak.
- Kami belum bisa berikan solusi bagi akhwat yang nggak punya mahram di Saudi, karena memang aturan kerajaan seperti itu. Wanita asing yang masuk Saudi harus punya mahram.
+ Itu TKW bisa masuk KSA tanpa mahram?
- TKW mah ada aturan lain antar pemerintah KSA-Indo.
# Akhwat #
+ Adakah beasiswa untuk Akhwat?
- Ada.
+ Syaratnya apa?
- Secara umum syarat sama dengan untuk Ikhwan. Syarat khususnya yang berat dan buat kebanyakan akhwat mundur, yaitu harus punya mahrom laki-laki yang sudah tinggal di Arab Saudi, baik sebagai mahasiswa juga atau pekerja.
+ Saya punya mahrom di Saudi, berkas apa yang bisa dijadikan bukti?
- Scan kartu iqomah mahrom. Kampus UQU malah mensyaratkan untuk pendaftaran akhwat, iqomah mahromnya harus Makkah, bukan Madinah, Tabuk, atau lainnya.
+ Kalau mahrom saya tidak di Makkah, tapi saya mau daftar UQU? Bolehkah pinjem scan iqomah temannya?
- Sebaiknya jangan, karena si wanita akan jadi tanggungan pemilik iqomah, masa iya kasih tanggung jawab ke yang bukan mahromnya!?!
- Kalaupun tetap mau daftar silakan coba walaupun iqomah mahrom bukan Makkah, daripada pake iqomah orang lain.
+ Syarat untuk akhwat yang lain apa?
- Bukti Hubungan dengan Mahrom. Jika mahrom adalah suami cukup terjemah akta nikah. Jika orang tua atau Saudara Kandung Laki-Laki bisa terjemahkan kartu keluarga.
+ Nggak punya mahrom di Saudi?
- Mahasiswa Madinah tuh banyak yang masih jomblo. Admin juga.. Hehehe ^_^
- Awas ada yang gak terima walau becanda!!! Iya, iya yang udah nikah juga banyak.
- Kami belum bisa berikan solusi bagi akhwat yang nggak punya mahram di Saudi, karena memang aturan kerajaan seperti itu. Wanita asing yang masuk Saudi harus punya mahram.
+ Itu TKW bisa masuk KSA tanpa mahram?
- TKW mah ada aturan lain antar pemerintah KSA-Indo.
+ Apa bisa mahram diwakili penjamin, misalnya teman atau siapa gitu?
- ana tidak tahu, yang ada di aturan cuma mahram.
+ Denger-denger ada kampus Saudi yang nerima wanita tanpa mahram, bahkan nerima non muslim?
- Iya ada, KAUST nama kampusnya. Khusus pascasarjana sains dan teknologi.
+ Saya sudah punya mahrom di Saudi, kampus yang buka untuk akhwat apa aja?
- Banyak sih sebenernya, seperti Taibah University di Madinah, Ummul Quro' Makkah, King Saud University di Riyadh, King Abdul Aziz University di Jeddah, Princes Noura University dan lain-lain. Silakan dicek saja satu persatu semua beasiswa Arab Saudi yang dishare di sini.
+ UIM gimana?
- UIM khusus kampus ikhwan (laki-laki).
# Pengumuman #
+ Kapan pengumuman yang diterima beasiswa Arab Saudi?
- Biasanya pengumuman kurang lebih satu tahun setelah pendaftaran. Jadi bisa saja kurang dari setahun dan bisa saja lebih.
+ Di mana pengumumannya?
- Biasanya bagi yang diterima akan mendapat email calling visa dari pihak kampus. Oleh karena itu, gunakanlah email yang beda dengan email facebook atau sosmed lainnya ketika mendaftar. Sangat sayang sekali jika Antum diterima namun tidak tahu info sebab emailnya tertimbun email notifikasi sosmed.
+ Di mana pengumumannya?
- Biasanya bagi yang diterima akan mendapat email calling visa dari pihak kampus. Oleh karena itu, gunakanlah email yang beda dengan email facebook atau sosmed lainnya ketika mendaftar. Sangat sayang sekali jika Antum diterima namun tidak tahu info sebab emailnya tertimbun email notifikasi sosmed.
# Umur #
+ Umur saya sudah lewat batas syarat yang ditentukan bisa diterima nggak?
- Allahu A'lam. Dicoba saja kalau mau, tapi jangan terlalu berharap. Karena ana belum tau ada mahasiswa Indo yang diterima sedangkan usianya sudah lewat batas. # Hafalan Qur'an #
+ Apakah ada syarat hafalan minimal untuk mendaftar?
- Berdasarkan syarat resmi Universitas Islam Madinah, syarat hafalan minimal 30 juz hanya untuk fakultas Qur'an. Sementara untuk 4 fakultas lainnya tidak ada ketentuan minimal hafalan, terbukti ada beberapa mahasiswa yang diterima dengan hanya bermodal hafalan juz 'amma atau juz 30 saja. Namun ada baiknya Antum tetap punya banyak hafalan Qur'an.
+ Kampus lain gimana?
- Kampus lain bisa dicek ke persyaratan masing-masing kampus, karena tiap kampus dan jurusan berbeda syaratnya. Beberapa kampus yang buka pascasarjana keagamaan mensyaratkan minimal hafal 5 juz.
# Ijazah #
+ Untuk daftar UIM Ijazah yang dipakai ijazah resmi RI atau ijazah pondok pesantren?
- ana dulu sih ijazah resmi RI yang ada garudanya saja. Jika ijazah pesantren Antum sudah mendapat akreditasi Universitas Islam Madinah, ada baiknya gunakan ijazah pondok pesanteren saja!
+ Pondok pesantren mana saja yang sudah mendapat akreditasi?
- ana juga tidak tau secara detail nama-nama pondok pesantren yang sudah mendapat akreditasi, namun diantara yang ana tau Pesantren Al-Irsyad, Bin Baz, dan Imam Bukhori.
+ Ijazah SMA/SMK gimana, bisa nggak?
- In syaa Allah bisa. Karena yang diminta adalah ijazah setara SMA. Jadi tidak mesti alumni Pesantren dan MA.
+ Ijazah SMA/SMK gimana, bisa nggak?
- In syaa Allah bisa. Karena yang diminta adalah ijazah setara SMA. Jadi tidak mesti alumni Pesantren dan MA.
+ Ijazah paket C gimana?
- Allahu A'lam. Emang beda ya? ana gak pernah liat sih. Kalau mau coba daftar silakan!
+ Ijazah asli hilang gimana, bisa daftar pake fotocopyan?
- Daftar online mah selalu bisa. Yang jadi pertanyaan kalaupun diterima, gimana Antum mau menghadirkan ijazah aslinya???
# Transkrip Nilai #
+ Transkrip nilai untuk daftar yang mana ya?
- Yang di belakang ijazah resmi RI.
# Surat Keterangan Berkelakuan Baik #
+ Di mana ana bisa memperoleh ini?
- Antum bisa minta dari sekolah atau pesantren Antum, atau bisa juga buat SKCK di kepolisian.
+ Kepolisian tingkat apa ya?
- Kepolisian tingkat apa saja, yang penting bisa buat SKCK.
+ Kepolisian tingkat apa ya?
- Kepolisian tingkat apa saja, yang penting bisa buat SKCK.
+ Syarat buat SKCK apa?
- Ini di luar bahasan ana. Googling sendiri aja ea.
# Passport #
+ Buat paspor gimana caranya?
- Ini juga di luar bahasan ana. Googling sendiri aja. Di web imigrasi seingat ana ada kok.
+ Apakah passport perlu diterjemah?
- Tidak.
+ Apakah wajib punya passport saat daftar?
- Para Masyaikh bilang bahwa kelengkapan berkas, termasuk passport itu sangat penting. Jadi sebaiknya buat saja. Setau ana sih, semua mahasiswa yang diterima sudah mempunyai passport. Itu tandanya pihak UIM lebih mengutamakan pendaftar yang berkasnya lengkap untuk diseleksi.
+ Kan sayang kalau nggak diterima?
- Antum belum daftar dan belum usaha udah pesimis aja, Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi: "Aku bersama prasangka hamba-Ku". Ya kalaupun nantinya Allah SWT belum berkehendak Antum kuliah di Madinah, itu juga pasti yang terbaik untuk Antum. Yang penting Antum sudah usaha dulu lengkapin berkas.
+ Berapa sih biaya untuk buat passport? Berapa lama masa berlakunya passport itu?
- Biaya pembuatan passport resminya Rp. 250.000 kalau belum naik sih (cek aja di website imigrasi untuk update biaya). Untuk masa berlakunya 5 tahun, jadi bisa Antum gunakan untuk coba daftar beasiswa selama 5 tahun di banyak kampus luar negeri.
# KTP #
+ Apakah KTP perlu diterjemah?
- Tidak.
# Surat Medis #
+ Apakah harus medical check up komplit untuk daftar?
- Menurut aturan sebenarnya harus. Namun berdasarkan pengalaman, untuk pendaftaran cukup minta surat keterangan sehat dari puskesmas saja.
# Surat Rekomendasi #
+ Lembaga Islam seperti apa yang bisa dimintai rekomendasi?
- Paling simple Antum bisa minta surat rekomenasi dari kepala sekolah atau pimpinan pondok pesantren. Kalau mau juga bisa minta rekomendasi ke MUI atau Kemenag. Biasanya ada stempelnya.
+ Rekomendasi Tokoh itu seperti apa?
- Bisa pejabat seperti presiden, menteri, gubernur, walikota, atau Ustadz yang dikenal dunia internasional atau bisa juga Ustadz-ustadz alumni dari Arab Saudi.
+ Untuk pascasarjana gimana?
- Umumnya yang diminta adalah rekomendasi dari professor atau minimal doktor yang pernah ngajar Antum kuliah S1. Kadang ada juga yang minta lengkap serta penelitian apa saja yang pernah dilakukan.
+ Bisa tidak rekomendasi dibuat umum, tanpa menyebut nama kampus tujuan?
- Terserah Antum.
+ Bisa tidak rekomendasi dibuat umum, tanpa menyebut nama kampus tujuan?
- Terserah Antum.
# Surat Izin Negara dan Kerja #
+ Itu surat izin negara untuk kuliah ke Arab Saudi minta kemana?
- Allahu A'lam ana juga kurang tau. Coba daftar aja dulu, kali aja cuma syarat bukan diminta dokumennya.
+ Kalau diminta upload?
- Coba minta ke dinas pendidikan di kota/kabupaten Antum, atau ke tingkat provinsi, atau ke DIKTI Pusat Jakarta. Allahu A'lam, ana kurang tau dan belum bisa kasih solusi selain instansi-instansi tersebut.
+ Kalau diminta upload?
- Coba minta ke dinas pendidikan di kota/kabupaten Antum, atau ke tingkat provinsi, atau ke DIKTI Pusat Jakarta. Allahu A'lam, ana kurang tau dan belum bisa kasih solusi selain instansi-instansi tersebut.
+ Surat izin kerja itu gimana?
- Kalau Antum sudah kerja PNS ya minta aja dibuatkan surat izin dari atasan.
# Curriculum Vitae #
+ Ini gimana formatnya?
- Kalau pihak kampus nggak ngasih link download formulirnya buat aja sendiri biodata diri dan riwayat pendidikan Antum.
+ Contohnya CV gimana?
- Yah manja banget CV doank, googling aja!
+ Buat CV bahasa apa?
- Bisa jadi bahasa Arab atau Inggris, sesuaikan dengan yang diminta. Kalau tidak jelas minta bahasa apa, coba lihat ijazah diminta terjemah bahasa apa? Selesai perkara.
# TOEFL #
+ Jurusan apa yang perlu TOEFL?
- Umumnya semua jurusan, selain keIslaman.
+ Pascasarjana keIslaman perlu TOEFL nggak?
- ana tidak tahu. Website lain ada yang bilang tetap pakai TOEFL.
+ Standar TOEFLnya?
- Bisa dicek di syarat pendaftaran tiap kampus masing-masing.
# Terjemah Dokumen dan Legalisasi #
+ Apakah berkas diterjemah dulu atau nanti ketika diterima saja?
- Berkas diterjemah dulu lah. Kalau berkas Antum bahasa Indonesia, otomatis Syaikh nggak akan paham. Bahasa zaman sekarangnya gagal paham -_-. Lalu kalau Syaikh nggak paham, apa yang mau diseleksi dari berkas Antum? Langsung coret aja nggak lulus.
+ Berkas apa saja yang perlu diterjemahkan?
- Berdasarkan syarat resmi Universitas Islam Madinah, semua dokumen harus diterjemahkan oleh penerjemah resmi ke dalam Bahasa Arab. Kampus lain ada yang mengizinkan ke dalam bahasa Inggris.
+ Untuk pendaftaran awal apakah cukup terjemah tersumpah atau harus dilegalisasi juga?
- Cukup terjemah resmi / tersumpah saja. Kalau diterima baru legalisasi.
+ Untuk pendaftaran awal apakah cukup terjemah tersumpah atau harus dilegalisasi juga?
- Cukup terjemah resmi / tersumpah saja. Kalau diterima baru legalisasi.
+ Kira-kira berapa biaya terjemah resmi saja?
- Berdasarkan pengalaman, biaya terjemah resmi saja sekitar Rp. 50.000 - Rp. 85.000 per lembar. Harga bisa jadi berubah, tergantung kebijakan jasa penerjemah.
+ Lalu kalau terjemah resmi hingga legalisasi duta besar Saudi Arabia?
- Untuk terjemah hingga legalisasi duta besar Arab Saudi sekitar Rp. 400.000 per dokumen.
+ Itu gimana prosedurnya sampai Dubes Arab Saudi?
- ana nggak tau secara detail, ana cuma tau biaya itu dari penerjemah tersumpah / resmi yang pernah ana hubungi. Jadi kalau pengen tau caranya silakan tanya ke jasa penerjemah tersumpah atau minta urusin aja langsung sama jasa penerjemah.
+ Wah.. Jika semua berkas harus diterjemah resmi biayanya mahal banget. Ada solusi?
- Ada. Solusi ana, Antum terjemahkan beberapa dokumen terpenting saja, misalnya; Ijazah, Transkrip Nilai, dan Rekomendasi. Ini modal hemat dan nekad karena jelas kurang dari syarat yang diminta, karena Antum minta solusi ana. ana dulu ya gitu aja. Ingat ini solusi buat yang keuangannya kurang mampu dan ana tidak bertanggung jawab atas resikonya!!! Kalau punya uang ya lebih baik terjemahin semua yang diminta diterjemah!!!
+ Adakah kontak jasa penerjemah resmi yang bisa dihubungi?
- Ada, Akh Qoys LIPIA. WA +6282325679475
- Atau Ustadz Asep Roni Hermansyah (Telpon/SMS/WA) 0812-1345-4559 aseproni2012@gmail.com atau Antum bisa cari fans page facebook dengan nama SyurfahMadinah.
- Atau Ustadz Asep Roni Hermansyah (Telpon/SMS/WA) 0812-1345-4559 aseproni2012@gmail.com atau Antum bisa cari fans page facebook dengan nama SyurfahMadinah.
- Atau Zen Al-Hadi Penerjemah (Telpon) 0218094661 alhadipenerjemah@gmail.com
+ Alamatnya di mana?
- Tanya aja ke kontaknya. Umumnya jasa terjemah tersumpah di DKI Jakarta.
+ Bisa nggak kirim berkas online via email berbentuk file foto saja?
- Bisa. Kontak aja penerjemahnya lalu kirim ke emailnya. Nggak perlu kirim fotocopyan dokumen kertasnya. Cukup berbentuk file biar cepet.
+ Berapa hari proses penerjemahannya?
- Silakan tanya saja ke jasa penerjemah, kan udah ana kasih kontaknya!?
Terkait detail fasilitas beasiswa bisa baca posting Tanya Jawab Fasilitas Beasiswa Arab Saudi.
+ Berapa hari proses penerjemahannya?
- Silakan tanya saja ke jasa penerjemah, kan udah ana kasih kontaknya!?
Terkait detail fasilitas beasiswa bisa baca posting Tanya Jawab Fasilitas Beasiswa Arab Saudi.
{Madinah, 17 Januari 2016 / 7 Robi'ul Akhir 1437 H}
Copyright @ Ahmad Bilal Almagribi
Mahasiswa Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah
Mahasiswa Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah
Belum ada Komentar untuk "Tanya Jawab Beasiswa Kerajaan Saudi Arabia (KSA)"
Posting Komentar