15 CONTOH PANTUN JENAKA ANAK (TERBARU & TERLUCU)
Guruberbahasa.com- CONTOH PANTUN JENAKA
CONTOH:
Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang Sumber http://www.guruberbahasa.com/
Pantun adalah salah satu kebudayaan khas masyarakat melayu, karena selain tumbuh dan berkembang di daerah melayu Pantun juga merupakan diskripsi tatanan bahasa yang digunakan oleh peranakan melayu. Diubah menjadi sastra nasional tentunya karena pemerintah Indonesia khususnya sebagai salah satu negara berumpun melayu dasar betul betapa dalam budaya tersebut mengakar di berbagai lapisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhirnya, tepat pada tahun 1995 tepatnya lewat kurikulum ’95, pantun resmi dijadikan salah satu sub pembelajaran dalam pelajaran bahasa Indonesia. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak ingin generasimuda melupakan akar budaya leluhurnya, supaya mereka lebih mengenal pantun dan akan pandai berpantun dan membuat pantun.
CONTOH:
Di sana kosong di sini kosong
Tidak ada batang tembakau
Bukan aku berkata bohong
Ada kata memikul kerbau
Kenek bis masuk gua
Pulangnya naik kereta
Biar nenek sudah tua
Kakek akan tetap cinta
Burung pipit turun ke rawa
Kakinya panas kena belerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelerang
Sisa kue sudah basi
Piring kaca susun berangkap
Sejak ayam jadi polisi
Banyak elang yang tertangkap
Kalau ketam pergi ke rawa
Lintah turun ke dalam kali
Kalau monyet sedang tertawa
Mukanya lucu sekali
Ingat dongeng batu belah
Sungguh asyik ceritanya
Terburu-buru pergi sekolah
Ternyata lupa pakai celana
Kucing bermain dengan tali
Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran
Malam hari banyak nyamuk
Nyamuk takut burung perkutut
Badan kamu memang gemuk
Tapi sayang suka kentut
Berenang jauh para ikan
Mereka main hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang
Pohon kelapa dipanjat ketam
Ia jatuh ke dalam kolam
Ada enaknya berkulit hitam
Bisa sembunyi disaat malam
Tidak ada batang tembakau
Bukan aku berkata bohong
Ada kata memikul kerbau
Kenek bis masuk gua
Pulangnya naik kereta
Biar nenek sudah tua
Kakek akan tetap cinta
Burung pipit turun ke rawa
Kakinya panas kena belerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelerang
Sisa kue sudah basi
Piring kaca susun berangkap
Sejak ayam jadi polisi
Banyak elang yang tertangkap
Kalau ketam pergi ke rawa
Lintah turun ke dalam kali
Kalau monyet sedang tertawa
Mukanya lucu sekali
Ingat dongeng batu belah
Sungguh asyik ceritanya
Terburu-buru pergi sekolah
Ternyata lupa pakai celana
Kucing bermain dengan tali
Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran
Malam hari banyak nyamuk
Nyamuk takut burung perkutut
Badan kamu memang gemuk
Tapi sayang suka kentut
Berenang jauh para ikan
Mereka main hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang
Pohon kelapa dipanjat ketam
Ia jatuh ke dalam kolam
Ada enaknya berkulit hitam
Bisa sembunyi disaat malam
Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Ke bali bertemu bayu
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewe cantik
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Ada tuyul ketemuan
Ada juga kuntilanak
Kalau kamu takut begituan
Udah aja jadi anak
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Ke bali bertemu bayu
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewe cantik
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Ada tuyul ketemuan
Ada juga kuntilanak
Kalau kamu takut begituan
Udah aja jadi anak
Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang
Belum ada Komentar untuk "15 CONTOH PANTUN JENAKA ANAK (TERBARU & TERLUCU)"
Posting Komentar