Simak Cara 'Protes Sistem Pendidikan' yang Baik
Menggugat sistem pendidikan. Secara pribadi lepas pribadi sudah banyak dari kita yang berusaha menyampaikan pendapat tentang sistem pendidikan sekarang ini. Pendapat yang kita sampaikan kepada masyarakat luas melalui media sosial atau seminar-seminar kemungkinan besar sudah dibaca dan diketahui oleh pemerintah.
Meskipun pemerintah sudah mengetahui ada yang tidak baik pada sistem pendidikan yang sekarang, tetapi mereka tetap pada pendiriannya, melaksanakan sistem pendidikan seperti yang kita dapat sekarang.
Di Indonesia saja sudah ada beberapa orang-orang kreatif yang berusaha menyampaikan pendapat bahwa "ada yang tidak baik" pada sistem pendidikan kita, misalnya Meminta Anak Murid Untuk Hebat Disemua Bidang Mata Pelajaran Sekolah Sama Gilanya Dengan..., Seberapa Pentingkah Sekolah Itu? Simak Penjelasannya atau Bagaimana Pendidik (Sekarang) Berkembang, Kalau Sambil Mikir Besok Mau Makan Apa?
Orang-orang kreatif dari negeri tetangga berusaha menyampaikan pesannya kepada pemerintah tentang "keburukan sistem pendidikan" melalui video yang dilakukan seperti melakukan sidang terbuka dengan terdakwa adalah sekolah.
Melalui video kreatif ini dengan judul asli "I JUST SUED THE SCHOOL SYSTEM !!!" banyak pesan baik yang disampaikan, mari kita simak pesan-pesan baik yang disampaikan;
Albert Einstein pernah mengatakan, setiap orang itu jenius..,
tapi jika menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon maka itu akan membuatnya merasa bodoh seumur hidupnya.
Pada situasi saat terdakwa sudah hadir pada persidangan yaitu sekolah modern, Sekolah dituntu karena sekolah tidak hanya memaksa ikan memanjat pohon tetapi juga membuat mereka turun ke bawah... dan lari sepuluh mil.
Pertanyaan kepada sekolah:
Apakah kamu bangga dengan apa yang telah kamu lakukan?
Apakah lucu mengubah jutaan orang menjadi robot?
Apakah kau sadar berapa banyak anak-anak yang senasib dengan ikan itu?
Berkutat di kelas, tanpa pernah menemukan bakat mereka.
Berfikir bahwa mereka bodoh.
Percaya bahwa mereka tidak berguna.
Tapi saatnya telah tiba, tidak ada lagi alasan..,
Sekarang saatnya sekolah dituntut dengan tuduhan;
Sekolah telah membunuh kreatifitas,
Sekolah membuat terasing, dan
Sekolah menyakiti secara intelektual."
Sekolah adalah institusi kuno yang hidup lebih lama dari kegunaanya.
Tuduhan yang diberikan bukan asal-asalan, tetapi dengan bukti yang sudah dipersiapkan, antara lain;
Kedua bukti diatas sangat berbeda, sekarang coba kita perhatikan ini;
Tidak ada perubahan kelas yang sangat signifikan, bukankah itu suatu yang memalukan. Secara harfiah, Lebih Dari Satu Abad Tidak Ada Yang Berubah.
Tapi sekolah mengklaim dirinya menyiapkan para murid untuk masa depan?
Pada video juga disampaikan penuntut bahwa dengan bukti tadi, saya harus bertanya kembali, Apakah sekolah menyiapkan murid untuk masa depan atau masa lalu?
Saya memeriksa latar belakangmu dan rekam jejakmu menunjukkan bahwa sekolah melatih orang-orang untuk bekerja di pabrik-pabrik.
Ini menjelaskan kenapa sekolah mengatur murid-murid pada barisan lurus, baik dan apik.
Menyuruh murid duduk tenang, Angkat tangan jika ingin bicara...
Memberi mereka waktu istirahat pendek untuk makan dan untuk 8 jam sehari mengatur apa yang harus mereka pikirkan...
Membuat para murid berkompetisi mendapat nilai A, sebuah huruf yang menentukan kualitas produk, daging bernilai A...
Disampaikan juga bahwa penuntut paham, bahwa dulu jaman berbeda. Kita semua punya masa lalu, saya sendiri bukan Gandi. Tapi hari ini, kita tidak butuh mencetak robot zombi.
Dunia berkembang dan sekarang kita butuh orang yang berpikir... KREATIF - INOVATIF - KRITIS - MERDEKA
Dengan kemampuan untuk terhubung, lihatlah setiap ilmuwan akan mengatakan padamu bahwa tidak ada dua otak yang sama dan setiap otang tua dengan dua atau lebih anak akan membenarkannya.
Jadi tolong jelaskan kenapa sekolah memperlakukan para murid seperti cetakan potongan kue atau kancing belakang topi. Memberi mereka omomng kosong 'satu ukuran untuk semua'
Jika dokter menulis resep obat sama kepada semua pasiennya, hasilnya pasti tragis. Begitu banyak orang akan sakit, namun...
Tapi jika itu terjadi di sekolah, itulah yang sebenarnya terjadi, ini malpraktek pendidikan.
Ketika satu orang guru berdiri di depan 20 anak, setiap anak mempunyai kekuatan yang berbeda, Kebutuhan berbeda, Bakat berbeda, Mimpi berbeda, dan kamu mengajarkan hal yang sama dengan cara yang sama. Itu Menakutkan!
Terdakwa sekolah seharusnya tidak dibebaskan, ini bisa jadi sebuah tidak kriminal paling buruk yang pernah ada.
Di sekolah, guru mempunyai pekerjaan paling penting di planet. Tapi mereka DIBAYAR RENDAH. Tidak heran begitu banyak murid tidak mengalami perubahan.
Mari kita jujur, para guru harus berpenghasilan melebihi dokter. Karena dokter dapat melakukan operasi jantung, dan menyelamatkan hidup seorang anak. Tapi guru yang hebat dapat menyentuh hati anak itu dan memungkinkan dia menjalani hidup sejati.
Lihat, Guru Adalah Pahlawan Yang Sering Disalahkan. Tapi guru bukanlah masalahnya, Guru bekerja dalam sistem tanpa banyak pilihan atau hak. Kurikulum dibuat oleh pembuat kebijakan yang kebanyakan tidak pernah mengajar seharipun dalam hidup mereka.
Kurikulum hanya terobsesi dengan tes terstandar, mereka pikir melingkari sebuah pilihan pada tes pilihan ganda akan menentukan kesuksesan. Itu nampak aneh, kenyataannya tes itu terlalu mentah untuk digunakan dan harusnya diabaikan.
Kata-kata ini bukan perkataan saya, tapi dari Frederick J Kelly, Dia yang menciptakan tes terstandar, yang mengatakan dan saya mengutipnya, "Tes ini terlalu mentah untuk digunakan dan harus diabaikan".
Jika kita terus melanjutkan cara ini, hasilnya akan mematikan. Saya tidak percaya pada sekolah, tapi saya percaya pada orang.
Dan jika kita dapat menyesuaikan perawatan kesehatan, mobil dan halaman facebook maka tugas kita adalah melakukan hal yang sama pada pendidikan. Maka tugas kita adalah melakukan hal yang sama pada pendidikan untuk meningkatkannya, mengubahnya.
Singkirkan cara dengan semangat sekolah, karena itu tidak ada gunanya, KECUALI kita bekerja untuk memunculkan semangat setiap dan seluruh murid. Itulah harusnya tugas kita.
Tidak ada lagi kurikulum dan Ujian Nasional, sebagai gantinya mari kita capai inti setiap hati di setiap kelas. Matematika memang penting, tapi tidak lebih penting dari Seni atau Tari.
Berikan kesempatan yang sama untuk setiap bakat, saya tahu ini terdengar seperti mimpi.
Tapi negara seperti Finlandia melakukan hal yang impresif, mereka punya jam sekolah yang lebih pendek. Para guru dibayar dengan layak. Tidak ada PR dan mereka fokus pada kolaborasi dibandingkan kompetisi. Tapi disinilah anak-anak melakukan lompatan besar. Sistem pendidikan mereka melebihi kualitas sistem pendidikan negara lain di seluruh dunia.
Tempat lain seperti Singapura sukses dengan cepat. Sekolah seperti Montessori. Program Seperti Khan Academy.
Tidak ada solusi tunggal, tapi mari kita bergerak. Karena meski para murid hanya 20% dari populasi kita Mereka adalah 100% masa depan kita.
Mari kita hadir di mimpi mereka, dan tidak mendikte apa yang bisa kita capai.
Ini adalah dunia yang saya yakini, Dunia dimana ikan tak lagi dipaksa memanjat pohon. Kasus diakhiri.
Setiap dari kita bebas menyampaikan pendapat, dan kitapun harus bijak untuk melihat, mendengar apalagi menerapkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
Sebagai penutup, pertanyaan sederhana: Sudah Pantaskah Kita Menggugat Sistem Pendidikan? Sumber https://www.defantri.com/
Meskipun pemerintah sudah mengetahui ada yang tidak baik pada sistem pendidikan yang sekarang, tetapi mereka tetap pada pendiriannya, melaksanakan sistem pendidikan seperti yang kita dapat sekarang.
Di Indonesia saja sudah ada beberapa orang-orang kreatif yang berusaha menyampaikan pendapat bahwa "ada yang tidak baik" pada sistem pendidikan kita, misalnya Meminta Anak Murid Untuk Hebat Disemua Bidang Mata Pelajaran Sekolah Sama Gilanya Dengan..., Seberapa Pentingkah Sekolah Itu? Simak Penjelasannya atau Bagaimana Pendidik (Sekarang) Berkembang, Kalau Sambil Mikir Besok Mau Makan Apa?
Orang-orang kreatif dari negeri tetangga berusaha menyampaikan pesannya kepada pemerintah tentang "keburukan sistem pendidikan" melalui video yang dilakukan seperti melakukan sidang terbuka dengan terdakwa adalah sekolah.
Melalui video kreatif ini dengan judul asli "I JUST SUED THE SCHOOL SYSTEM !!!" banyak pesan baik yang disampaikan, mari kita simak pesan-pesan baik yang disampaikan;
Albert Einstein pernah mengatakan, setiap orang itu jenius..,
tapi jika menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon maka itu akan membuatnya merasa bodoh seumur hidupnya.
Pada situasi saat terdakwa sudah hadir pada persidangan yaitu sekolah modern, Sekolah dituntu karena sekolah tidak hanya memaksa ikan memanjat pohon tetapi juga membuat mereka turun ke bawah... dan lari sepuluh mil.
Pertanyaan kepada sekolah:
Apakah kamu bangga dengan apa yang telah kamu lakukan?
Apakah lucu mengubah jutaan orang menjadi robot?
Apakah kau sadar berapa banyak anak-anak yang senasib dengan ikan itu?
Berkutat di kelas, tanpa pernah menemukan bakat mereka.
Berfikir bahwa mereka bodoh.
Percaya bahwa mereka tidak berguna.
Tapi saatnya telah tiba, tidak ada lagi alasan..,
Sekarang saatnya sekolah dituntut dengan tuduhan;
Sekolah telah membunuh kreatifitas,
Sekolah membuat terasing, dan
Sekolah menyakiti secara intelektual."
Sekolah adalah institusi kuno yang hidup lebih lama dari kegunaanya.
Tuduhan yang diberikan bukan asal-asalan, tetapi dengan bukti yang sudah dipersiapkan, antara lain;
Bukti A: Perubahan Telepon yang sangat signifikan dari 150 tahun yang silam sampai sekarang.
Bukti B: Perubahan Mobil yang sangat signifikan dari 150 tahun yang silam sampai sekarang.
Kedua bukti diatas sangat berbeda, sekarang coba kita perhatikan ini;
Bukti C: Tidak ada perubahan Kelas dari 150 tahun yang silam sampai sekarang
Tidak ada perubahan kelas yang sangat signifikan, bukankah itu suatu yang memalukan. Secara harfiah, Lebih Dari Satu Abad Tidak Ada Yang Berubah.
Tapi sekolah mengklaim dirinya menyiapkan para murid untuk masa depan?
Pada video juga disampaikan penuntut bahwa dengan bukti tadi, saya harus bertanya kembali, Apakah sekolah menyiapkan murid untuk masa depan atau masa lalu?
Saya memeriksa latar belakangmu dan rekam jejakmu menunjukkan bahwa sekolah melatih orang-orang untuk bekerja di pabrik-pabrik.
Ini menjelaskan kenapa sekolah mengatur murid-murid pada barisan lurus, baik dan apik.
Menyuruh murid duduk tenang, Angkat tangan jika ingin bicara...
Memberi mereka waktu istirahat pendek untuk makan dan untuk 8 jam sehari mengatur apa yang harus mereka pikirkan...
Membuat para murid berkompetisi mendapat nilai A, sebuah huruf yang menentukan kualitas produk, daging bernilai A...
Disampaikan juga bahwa penuntut paham, bahwa dulu jaman berbeda. Kita semua punya masa lalu, saya sendiri bukan Gandi. Tapi hari ini, kita tidak butuh mencetak robot zombi.
Dunia berkembang dan sekarang kita butuh orang yang berpikir... KREATIF - INOVATIF - KRITIS - MERDEKA
Dengan kemampuan untuk terhubung, lihatlah setiap ilmuwan akan mengatakan padamu bahwa tidak ada dua otak yang sama dan setiap otang tua dengan dua atau lebih anak akan membenarkannya.
Jadi tolong jelaskan kenapa sekolah memperlakukan para murid seperti cetakan potongan kue atau kancing belakang topi. Memberi mereka omomng kosong 'satu ukuran untuk semua'
Jika dokter menulis resep obat sama kepada semua pasiennya, hasilnya pasti tragis. Begitu banyak orang akan sakit, namun...
Tapi jika itu terjadi di sekolah, itulah yang sebenarnya terjadi, ini malpraktek pendidikan.
Ketika satu orang guru berdiri di depan 20 anak, setiap anak mempunyai kekuatan yang berbeda, Kebutuhan berbeda, Bakat berbeda, Mimpi berbeda, dan kamu mengajarkan hal yang sama dengan cara yang sama. Itu Menakutkan!
Terdakwa sekolah seharusnya tidak dibebaskan, ini bisa jadi sebuah tidak kriminal paling buruk yang pernah ada.
Di sekolah, guru mempunyai pekerjaan paling penting di planet. Tapi mereka DIBAYAR RENDAH. Tidak heran begitu banyak murid tidak mengalami perubahan.
Mari kita jujur, para guru harus berpenghasilan melebihi dokter. Karena dokter dapat melakukan operasi jantung, dan menyelamatkan hidup seorang anak. Tapi guru yang hebat dapat menyentuh hati anak itu dan memungkinkan dia menjalani hidup sejati.
Lihat, Guru Adalah Pahlawan Yang Sering Disalahkan. Tapi guru bukanlah masalahnya, Guru bekerja dalam sistem tanpa banyak pilihan atau hak. Kurikulum dibuat oleh pembuat kebijakan yang kebanyakan tidak pernah mengajar seharipun dalam hidup mereka.
Kurikulum hanya terobsesi dengan tes terstandar, mereka pikir melingkari sebuah pilihan pada tes pilihan ganda akan menentukan kesuksesan. Itu nampak aneh, kenyataannya tes itu terlalu mentah untuk digunakan dan harusnya diabaikan.
Kata-kata ini bukan perkataan saya, tapi dari Frederick J Kelly, Dia yang menciptakan tes terstandar, yang mengatakan dan saya mengutipnya, "Tes ini terlalu mentah untuk digunakan dan harus diabaikan".
Jika kita terus melanjutkan cara ini, hasilnya akan mematikan. Saya tidak percaya pada sekolah, tapi saya percaya pada orang.
Dan jika kita dapat menyesuaikan perawatan kesehatan, mobil dan halaman facebook maka tugas kita adalah melakukan hal yang sama pada pendidikan. Maka tugas kita adalah melakukan hal yang sama pada pendidikan untuk meningkatkannya, mengubahnya.
Singkirkan cara dengan semangat sekolah, karena itu tidak ada gunanya, KECUALI kita bekerja untuk memunculkan semangat setiap dan seluruh murid. Itulah harusnya tugas kita.
Tidak ada lagi kurikulum dan Ujian Nasional, sebagai gantinya mari kita capai inti setiap hati di setiap kelas. Matematika memang penting, tapi tidak lebih penting dari Seni atau Tari.
Berikan kesempatan yang sama untuk setiap bakat, saya tahu ini terdengar seperti mimpi.
Tapi negara seperti Finlandia melakukan hal yang impresif, mereka punya jam sekolah yang lebih pendek. Para guru dibayar dengan layak. Tidak ada PR dan mereka fokus pada kolaborasi dibandingkan kompetisi. Tapi disinilah anak-anak melakukan lompatan besar. Sistem pendidikan mereka melebihi kualitas sistem pendidikan negara lain di seluruh dunia.
Tempat lain seperti Singapura sukses dengan cepat. Sekolah seperti Montessori. Program Seperti Khan Academy.
Tidak ada solusi tunggal, tapi mari kita bergerak. Karena meski para murid hanya 20% dari populasi kita Mereka adalah 100% masa depan kita.
Mari kita hadir di mimpi mereka, dan tidak mendikte apa yang bisa kita capai.
Ini adalah dunia yang saya yakini, Dunia dimana ikan tak lagi dipaksa memanjat pohon. Kasus diakhiri.
Setiap dari kita bebas menyampaikan pendapat, dan kitapun harus bijak untuk melihat, mendengar apalagi menerapkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
Belum ada Komentar untuk "Simak Cara 'Protes Sistem Pendidikan' yang Baik"
Posting Komentar