Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita (Cerpen, Novel, Fabel, dsb)

Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita : Amanat dalam cerita adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang di dalam cerita. Amanat kadang disampaikan secara tersurat maupun tersirat.  Amanat merupakan bagian dari unsur intrinsik karya sastra. Berikut ini contoh soal menentukan amanat dalam kutipan cerita (cerpen, novel, fabel, dsb).

1. Bacalah kutipan cerita berikut dengan seksama!
Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yang ada di meja, termasuk jatah makanan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan. Marahlah hatinya, karena tidak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang  kasar. "Dasar anak keturunan ikan!" Seketika itu juga, isteri dan anaknya hilang dengan gaib. Ia menyesal atas perbuatannya. Karena ucapannya tersebut, ia telah melanggar janji pada isterinya.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Karena nila setitik akan rusak susu sebelanga.
B. Jangan mudah marah agar tidak menyesal.
C. Selesaikan segala persoalan dengan bermusyawarah.
D. Biasakan hidup sederhana jangan foya-foya.

2. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Jangan tanya bagaimana hidup di kota, jangan paksa aku untuk mengisahkannya. Sudahlah! Mending kita bicara yang lain saja,” buru-buru kalimat itu meluncur dari bibirku sebelum Parjo sempat menanyakannya. Bukannya enggan, takutnya kisah kota malah membebaninya. Bagaimana tidak, setengah lima pagi aku harus sudah bangun, mandi dan bergegas pergi ke ujung gang kampung tempat aku mengontrak sebuah rumah sederhana di sana sebelum jam menunjukkan pukup lima. Telat sedikit saja bisa ketinggalan bus jemputan perusahaan tempatku bekerja. Belum lagi, bahaya yang harus kulalui.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Tuturkan kondisi hidup di kota kepada setiap orang yang terdekat.
B. Sampaikan pengalaman hidup di kota dengan bijaksana.
C. Hadapi hidup ini dengan tegar dan bersemangat.
D. Bantu teman lama di desa dengan ikhlas.

3. bacalah kutipan cerita berikut!
“Hai Merak, bulumu begitu bagus, bagaimana bisa kau memiliki bulu sebagus itu?” tanya kancil penasaran.
“Semua itu karena pemberian Yang Mahakuasa, aku hanya mensyukurinya.”
“Ah, bohong kamu pasti tahu cara mendapatkan bulu-bulu indah itu,” kancil tidak percaya kuasa Tuhan. Ia ingin memiliki bulu merak.
Kancil tidak sabar dia menginginkan bulu merak lalu Merak pun menempelkan bulunya di tubuh kancil dengan getah karet.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Hidup harus dinikmati.
B. Hidup tidak boleh puas.
C. Mensyukuri pemberian Tuhan.
D. Jangan menyalahkan orang lain.

4. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Maafkan saya, Rinda. Saya memang khilaf waktu itu," kataku pelan. Akhirnya muncul juga kata-kata itu setelah beberapa waktu tak jua ada keberanian untuk mengatakannya. Ya, aku memang harus minta maaf. Aku sadar, sikap dan kata-kataku tempo hari terhadapnya tentu saja telah membuatnya marah dan sakit hati. Dan kali ini aku sudah bersiap untuk menerima perlakuan dan makian paling kasar sekalipun dari mulut Rinda.

Rinda diam sejenak, lalau memandangku tajam. Tetapi tak berapa lama, kulihat ekspresi Rinda seperti tengah menahan tawa.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Hadapilah segala permasalahan dengan senyuman.
B. Memberi maaf tidak harus diucapkan dengan kata-kata.
C. Jangan takut meminta maaf jika melakukan kesalahan.
D. Saling bermaaf-maafan dalam persahabatan

5. Bacala kutipan teks cerita berikut!
Kalau tidak, tentu telah berkurang satu lowongan kerja untuk tukang kebun keliling seperti dia. Dua hari yang lalu itu kukemas pakaian-pakaian bekas anak-anak yang sudah tidak muat lagi mereka kenakan. Aku yang menyisihkan pakaian-pakaian tua milikku, begitu juga milik istriku. Pakaian-pakaian bekas itu kuberikan kepadanya, di samping upah yang dia terima. Kami sebenarnya bukanlah orang yang mampu. Tapi kebiasaan seperti itu telah ditanamkan orang tuaku sejak aku masih kecil.

Amanat yang sesuai dengan kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Kita harus menghormati orang lain!
B. Harus berbagi rezeki dengan orang lain!
C. Haruslah tolong menolong dalam hidup!
D. Jangan berprasangka buruk pada orang lain!

6. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!
Saat pelajaran dimulai Rio hanya fokus pada ponselnya saja. “Rio, ssst Rio udah berhenti main ponselnya, “Tegur Fikri kepada Rio dengan nada pelan. “Kenapa? Tanggung ini lagi seru mainnya,” Jawab Rio. “Ayo, fokus pada pelajaran,” Tegur Fikri kepada Rio. Ternyata diam-diam Pak Widi memperhatikan mereka yang sedang berbisik-bisik itu. “Fikri dan Rio apa yang kalian bicarakan? Dari tadi kalian hanya berbicara saja.” Tegur Pak Widi kepada mereka berdua. “Nggh ini, Pak si Rio... si Rio ...” jawab Fikri dengan ragu-ragu. “Ada apa dengan Rio Fikri?” potongnya. “Si Rio dari tadi tidak memperhatikan saat Bapak menjelaskan tadi,” jawab Fikri. “Apa benar Rio kamu tidak memperhatikan saat Bapak menejelaskan di papan tulis tadi?” Tanya Pak Widi kepada Rio. “I... iya Pak,” jawab Rio dengan terbata-bata.

Tanpa pikir panjang Pak Widi segera bergegas menuju tempat duduk mereka bedua. “Coba keluarkan ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio dengan nada tinggi. “B... baik ini, Pak,” sahut Rio sambil mengeluarkan ponsel dan memberikan kepada Pak Widi. “Pasti ponsel ini yang membuat kamu tidak memperhatikan Bapak tadi, benar bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” jawabnya dengan lesu dan menahan malu.

“Mulai hari ini Bapak akan memegang sementara ponsel ini kalau kamu ingin ponsel ini kembali, temui Bapak bersama orang tua kamu besok di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak Widi pun langsung melanjutkan pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.

Amanat yang tepat untuk kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus jujur dalam bersikap!
B. Saat belajar harus konsentrasi!
C. Kita harus berbagi dengan sesama!
D. Meminjam milik orang lain harus permisi!

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!
(1) Sekembalinya ayahku dari undangan guru mengajiku, aku dibawa pulang. (2) Di rumah lima jari mendarat di pipiku. (3) Ayahku berteriak, kobaran api membakar langit kepalanya, “Masih mau mencuri lagi?”
(4) “Tidak!” Jawabku penuh ketakutan. Air mataku pun berguguran.
(5) “Kalau ternyata mencuri lagi. bagaimana?”
(6) Aku diam. Aku menyerahkan jawabannya kepada ayah.

Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan mencuri karena tidak baik!
B. Sebaiknya diam jika dinasihati orang tua!
C. Jika dimarahi ayah haruslah menangis!
D. Jangan membuat kesal orang tua!


Kunci Jawaban:
1) B, 2) B, 3) C, 4) C, 5) C, 6) B

Sumber:
Naskah Soal UN SMP/MTs th. 2013
Naskah Soal US MTs th. 2016
Naskah Soal UNKP 2017

Sumber http://basindon.blogspot.com/

Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita (Cerpen, Novel, Fabel, dsb)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel