Sirkulasi Global Yang Mempengaruhi Bumi
Sirkulasi global merupakan sebuah peredaran angin dengan arah dan tekanan yang tetap sama arahnya selama beberapa bulan atau pada suatu waktu tertentu. Sirkulasi global ini tersusun secara zonasi membentuk suStu sabuk angin dan bergabung dengan sirkulasi lokal. Sabuk angin ini berupa doldrums, angin musim, angin anti musim, garis lintang kuda, angin barat, dan angin kutub.
Doldrums atau angin mati. Merupakan sabuk angin bertekanan rendah yang berada di ekuator. Doldrums terjadi karena udara panas di ekuator selalu naik dan dialiri dengan hembusan angin pelan-pelan yang diselingi tiupan yang berubah-ubah.
Doldrums atau angin mati. Merupakan sabuk angin bertekanan rendah yang berada di ekuator. Doldrums terjadi karena udara panas di ekuator selalu naik dan dialiri dengan hembusan angin pelan-pelan yang diselingi tiupan yang berubah-ubah.
Angin Musim. Di sebelah utara dan selatan doldrums terdapat angin-angin musim. Angin musim bertiup dari kutub ke ekuator. Oleh rotasi bumi, angin ini dibelokkan ke kanan di belahan bumi utara dan dibelokkan ke kiri di belahan bumi selatan.
Di belahan bumi utara, angin musim bertiup dari timur laut ke barat daya. Karena itu, angin ini dinamakan angin musim timur laut. Di belahan bumi selatan, angin musim bertiup dari tenggara ke barat laut. Karena itu, angin ini dinamakan angin musim tenggara.
Angin anti musim. Angin ini bertiup berlawan arah dengan angin musim. Angin anti-musim bertiup di lapisan atmosfer yang lebih tinggi dari angin musim. Angin anti musim bertiup dari ekuator ke kutub. Di belahan bumi utara, angin antimusim bertiup dari barat daya. Di belahan bumi selatan, angin anti musim bertiup dari barat laut.
Garis lintang kuda. Merupakan sabuk tekanan udara tinggi di daerah subtropis. Sabuk ini berpusat pada garis lintang 30° utara dan pada garis lintang 30° selatan. Karena udara turun di daerah bertekanan tinggi ini, angin permukaan bumi sering tidak bertiup. Apabila bertiup, tiupannya lemah dan tidak teratur.
Angin barat. Merupakan angin yang bertiup menuju daerah kutub kemudian berbelok karena rotasi bumi. Di belahan bumi utara, angin ini menjadi angin barat daya. Di belahan bumi selatan, angin ini menjadi angin barat laut.
Angin kutub. Merupakan angin dingin yang bertiup dari daerah kutub ke ekuator, kemudian berbelok karena rotasi bumi. Di belahan bumi utara angin ini menjadi angin timur laut. Di belahan bumi selatan angin ini menjadi angin tenggara.
Sirkulasi lokal
Sirkulasi lokal yaitu sirkulasi dengan skala ruang dan waktu yang lebih kecil dari sirkulasi global. Sirkulasi lokal yang disebut juga angin lokal adalah angin yang bertiup akibat kondisi lokal di suatu daerah terbatas dengan luas wilayah kurang dari 100 km persegi.
Jenis angin lokal antara lain angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah serta angin fohn.
Angin darat dan angin laut merupakan sirkulasi angin yang terjadi di wilayah pantai. Angin darat dan angin laut bertiup karena adanya perbedaan sifat termal antara permukaan daratan dengan permukaan air. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan udara antara daratan dan perairan.
Angin gunung dan angin lembah merupakan siklus angin yang terjadi karena perbedaan sifat termal antara lembah dengan punggung pegunungan. Siklus angin ini terjadi di wilayah pegunungan.
Angin fohn merupakan angin yang berkembang dari bagian bawah atau belakang pegunungan. Angin fohn terjadi karena udara yang secara mekanik dipaksa menaiki dan melintasi puncak pegunungan, kemudian bergerak menuruni lereng pegunungan. Udara yang turun mengalami pemanasan adiabatik dan mencapai daerah yang lebih rendah sebagai angin panas, kering, dan kencang.Contoh angin fohn di Indonesia antara lain angin Bahorok di Deli, angin Gending di Probolinggo, angin Brubu di Makassar, dan angin Wambraw di P. Biak.
Gambar: disini disini
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Di belahan bumi utara, angin musim bertiup dari timur laut ke barat daya. Karena itu, angin ini dinamakan angin musim timur laut. Di belahan bumi selatan, angin musim bertiup dari tenggara ke barat laut. Karena itu, angin ini dinamakan angin musim tenggara.
Sirkulasi global atmosfer |
Angin anti musim. Angin ini bertiup berlawan arah dengan angin musim. Angin anti-musim bertiup di lapisan atmosfer yang lebih tinggi dari angin musim. Angin anti musim bertiup dari ekuator ke kutub. Di belahan bumi utara, angin antimusim bertiup dari barat daya. Di belahan bumi selatan, angin anti musim bertiup dari barat laut.
Garis lintang kuda. Merupakan sabuk tekanan udara tinggi di daerah subtropis. Sabuk ini berpusat pada garis lintang 30° utara dan pada garis lintang 30° selatan. Karena udara turun di daerah bertekanan tinggi ini, angin permukaan bumi sering tidak bertiup. Apabila bertiup, tiupannya lemah dan tidak teratur.
Angin barat. Merupakan angin yang bertiup menuju daerah kutub kemudian berbelok karena rotasi bumi. Di belahan bumi utara, angin ini menjadi angin barat daya. Di belahan bumi selatan, angin ini menjadi angin barat laut.
Angin kutub. Merupakan angin dingin yang bertiup dari daerah kutub ke ekuator, kemudian berbelok karena rotasi bumi. Di belahan bumi utara angin ini menjadi angin timur laut. Di belahan bumi selatan angin ini menjadi angin tenggara.
Sirkulasi lokal
Sirkulasi lokal yaitu sirkulasi dengan skala ruang dan waktu yang lebih kecil dari sirkulasi global. Sirkulasi lokal yang disebut juga angin lokal adalah angin yang bertiup akibat kondisi lokal di suatu daerah terbatas dengan luas wilayah kurang dari 100 km persegi.
Jenis angin lokal antara lain angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah serta angin fohn.
Angin darat dan angin laut merupakan sirkulasi angin yang terjadi di wilayah pantai. Angin darat dan angin laut bertiup karena adanya perbedaan sifat termal antara permukaan daratan dengan permukaan air. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan udara antara daratan dan perairan.
Angin gunung dan angin lembah merupakan siklus angin yang terjadi karena perbedaan sifat termal antara lembah dengan punggung pegunungan. Siklus angin ini terjadi di wilayah pegunungan.
Proses angin fohn |
Angin fohn merupakan angin yang berkembang dari bagian bawah atau belakang pegunungan. Angin fohn terjadi karena udara yang secara mekanik dipaksa menaiki dan melintasi puncak pegunungan, kemudian bergerak menuruni lereng pegunungan. Udara yang turun mengalami pemanasan adiabatik dan mencapai daerah yang lebih rendah sebagai angin panas, kering, dan kencang.Contoh angin fohn di Indonesia antara lain angin Bahorok di Deli, angin Gending di Probolinggo, angin Brubu di Makassar, dan angin Wambraw di P. Biak.
Gambar: disini disini
Belum ada Komentar untuk "Sirkulasi Global Yang Mempengaruhi Bumi"
Posting Komentar