Sejarah dan Aturan dalam Lari Estafet

Sejarah dan aturan dalam lari estafet merupakan informasi yang cukup menarik untuk diketahui secara umum. Lari estafet merupakan olahraga yang membutuhkan kerja sama tim. Seperti namanya, terjadi suatu proses estafet dari satu atlet ke atlet lainnya untuk mencapai garis finish. Cabang olahraga lari estafet ini cukup populer karena keberadaannya di seluruh perlombaan olahraga tingkat dunia. Indonesia pun diketahui memiliki catatan yang cukup membanggakan di cabang olahraga yang satu ini. Lalu apakah para masyarakat tahu bagaimana sejarah dan aturan dalam lari estafet?


Sepertinya, pengetahuan masyarakat mengenai sejarah dan aturan dalam lari estafet ini sangat mungkin diragukan. Alasannya adalah karena sejarah dari suatu olahraga hampir tidak pernah diajarkan, jika tidak dicari tahu dengan sendirinya. Begitu pula dengan aturan dalam lari estafet. Kebanyakan yang mengetahui aturan sejarah dan aturan dalam lari estafet tersebut hanyalah atlet dan pelatih dari olahraga lari estafet. Bahkan penggemarnya sendiri, hanya akan mengetahui aturan ini secara umumnya saja. Lalu bagaimanakah sebenarnya sejarah dan aturan dalam lari estafet sebenarnya? Simak informasinya berikut ini.


Asal Mula Lari Estafet


Tidak banyak yang mengetahui bahwa lari estafet memiliki sejarah pengembangan yang cukup menarik. Hal sejarah lari estafet ini khususnya sangat menarik untuk anda yang ingin mengetahui asal mula dari berbagai hal yang kini anda temui. Lari estafet merupakan salah satunya. Pastinya anda sering bertanya-tanya, apakah tujuan utama dari lari estafet yang merupakan lari sambung menyambung ini?


Lari estafet ternyata diadaptasi dari kebudayaan kuno tiga suku bangsa. Ketiga suku bangsa tersebut adalah suku bangsa Inka, bangsa Maya, dan juga bangsa Aztek. Ketiganya adalah bangsa bangsa asli benua Amerika yang memang sangat menarik untuk dipelajari. Menurut sejarah, ketiga bangsa tersebut melakukan lari sambung (lari estafet) ini untuk menyampaikan kabar dan berita.


Kabar berita memang perlu disampaikan, apalagi ada hubungannya dengan misi rahasia. Tidak mudah menyampaikan kabar berita di zaman dahulu kala. Jarak yang berjauhan serta belum adanya transportasi ekspress menjadi salah satu penyebabnya. Tentunya ada cara yang ditemukan untuk dapat menyampaikan berita antar bangsa dengan seksama. Itulah dilakukan lari sambung (lari estafet) sebagai cara untuk menyampaikan berita kepada masing-masing suku bangsa.


Tidak hanya sejarah mengenai lari estafet dari satu sisi, anda memerlukan informasi lengkap lainnya mengenai sejarah dan aturan dalam lari estafet. Latar ceritanya pun cukup jauh berbeda. Hanya saja di akhir ceritanya terdapat beberapa kemiripan. Kali ini diceritakan bahwa lari estafet berasal dari kebiasaan bangsa Yunani Kuno. Bangsa Yunani Kuno memiliki ritual spiritual berupa pemujaan terhadap dewa-dewa. Pemujaan ini menggunakan api keramat yang dijadikan alat yang mereka estafetkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Api inilah yang kemudian diadaptasi menjadi obor untuk pembukaan olimpiade. Api keramat ini pun dipercaya untuk memperluas wilayah jajahan bangsa Yunani Kuno. Untuk dapat memiliki wilayah yang semakin luas, maka api keramat harus diestafetkan hingga ke seluruh wilayah.


Lalu sejak kapankah lari estafet masuk menjadi cabang olahraga yang dilombakan di olimpiade? Lari estafet mulai diestafetkan di olimpiade Stockholm 1992. Kategori yang dilombakan adalah estafet 4 x 100 meter juga 4 x 400 meter. Bagaimanakah aturan dalam lari estafet sejak pertama kali dimainkan hingga sekarang? Apakah ada perubahan? Semua informasinya akan dijelaskan pada bagian berikut ini.


Aturan dalam Lari Estafet yang Perlu Anda Ketahui


Anda ingin mengetahui sejarah dan aturan dalam lari estafet, tentu tidak lengkap setelah hanya mempelajari sejarahnya saja. Anda perlu juga tahu bagaimana aturan-aturan dalam lari estafet terlaksana. Pertama-tama perlu diketahui apa saja peraturan lari yang harus diketahui atlet lari estafet.


1. Peraturan dalam Lari Estafet


Salah satu peraturan yang pasti harus diketahui adalah bagaimana melakukan olahraga lari. Olahraga lari estafet ini harus mempelajari bagaimana peraturan dari lari itu sendiri. Pastinya lari estafet dibagi menjadi 4 jarak tempuh dengan 4 atlet yang berbeda. Oleh karena itu, peraturan larinya pun dibagi menjadi dua jenis. Peraturan untuk lari 4 x 100 meter dan peraturan untuk lari 4 x 400 meter.



  • Lari Estafet 4 x 100 Meter – Selama setiap atlet melalui kewajiban jarak tempuhnya, tongkat tidak boleh terjatuh sama sekali. Jika sudah melalui jarak tempuh kewajibannya, atlet memiliki tanggung jawab untuk mengoper tongkat dengan mulus. Lagi-lagi, tongkat ini tidak boleh terjatuh bahkan ketika sedang mengopernya. Apa yang terjadi jika tongkat  terjatuh? Jika tongkat terjatuh, maka atlet dan timnya akan didiskualifikasi. Hingga keempat atlet dapat menyelesaikan jarak tempuhnya, barulah pertandingan selesai dengan pemenang adalah tim yang berhasil sampai di garis finish pertama kali.

  • Lari Estafet 4 x 400 Meter – Peraturan selanjutnya pada lari estafet 4 x 400 meter sedikit berbeda dengan lari 4 x 100 meter. Perbedaan tersebut khususnya ditunjukkan dengan peraturan tongkat boleh jatuh atau tidak. Pada lari estafet 4 x 400 meter diputuskan untuk memberikan keleluasan jika tongkat jatuh dapat diambil kembali. Sayangnya, jika tongkat sudah terjatuh jarang sekali tim tersebut dapat menang. Mengingat ketika tongkat terjatuh, seseorang tersebut harus mengambil kembali tongkatnya yang memakan waktu dan membuat lawan pasti sudah jauh meninggalkannya di posisi sebelumnya. Oleh sebab itu, walau diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat, atlet lari estafet 4 x 400 meter tetap disarankan untuk tidak sampai menjatuhkan tongkat jika ingin menjadi pemenangnya. Pemenang lagi lagi ditujukan kepada tim yang berhasil sampai di garis finisih pertama kali.


2. Peraturan Tongkat dalam Lari Estafet


Tongkat dalam lari estafet merupakan alat yang tidak boleh dikesampingkan kepentingannya. Pemeran utama dalam lari estafet adalah tongkat ini. Tongkat ini pun adalah penentu apakah anda bisa menjadi pemenangnya, selain dari faktor kecepatan lari anda. Untuk dapat melakukan lari estafet, anda perlu untuk menjaga keamanan dari tongkat agar tidak terjatuh. Oleh karena itu, ketahuilah berbagai informasi mengenai tongkat dalam lari estafet berikut ini :



  • Diameter Tongkat – Sebagai tongkat yang menjadi penentu kemenangan, lari estafet menggunakan tongkat tentunya tidak sembarangan dibuat. Tongkat ini memiliki ukuran khusus. Diameter dari tongkat dibuat seukuran dengan diameter genggaman pelari pada umumnya. Berapakah ukuran diameter genggaman seseorang pada umumnya? Biasanya diameter tongkat ini dibedakan juga pada pertandingan kelas anak-anak dan pertandingan kelas dewasa. Pada kelas dewasa, diameter tongkat berkisar di ukuran 3,81 cm. Sedangkan untuk kelas anak-anak, diameter tongkat ada pada kisaran ukuran 2,54 cm.

  • Berat Tongkat – Selain diameternya, tongkat pun dibuat dengan mempertimbangkan beratnya. Berat dari tongkat estafet ini dapat dipastikan tidak lebih dan tidak kurang dari 50 gram. Berat yang sudah dipertimbangkan adil untuk setiap atlet. Selanjutnya, juga diatur mengenai panjang tongkat yang harus dimiliki oleh tongkat dalam lari estafet. Panjang tongkat ini tidak boleh terlalu pendek pun terlalu panjang untuk masing-masing atlet. Jika tidak sesuai dengan ketentuan, maka bisa saja faktor panjang tongkat ini menjadi kerugian untuk atlet lainnya. Jadi berapakah panjang tongkat yang standar? Kisaran panjang tongkat yang diharapkan adalah 29 hingga 30 cm. Dengan panjang tongkat tersebut, dipercaya baik penerima dan pemberi tongkat dapat melakukan pengoperan tongkat dengan lebih mudah.


Perlu diketahui bahwa memegang tongkat dari garis start diatur dengan tidak boleh melewati garis start terlebih dahulu. Lalu mengenai permasalahan tangan mana yang memegang tongkat ini adalah bebas. Boleh menggunakan tangan kanan pun juga tangan kiri.









3. Peraturan Memegang Tongkat dalam Lari Estafet


Dalam olahraga lari estafet bahkan cara memegang tongkat pun memiliki aturannya sendiri. Apa saja aturan dalam melakukan pemegangan tongkat? Tidak banyak aturannya. Hanya jika anda tidak mengetahui bagaimana melakukan pemegangan tongkat dengan tepat, maka anda dapat sangat dirugikan. Hal ini erat kaitannya dengan bagaimana tongkat dapat dipegang dengan tepat. Tongkat dalam lari estafet dapat anda pegang dengan menggunakan seluruh jari. Peganglah setengah bagian tongkat saja dan anda bebas untuk menggunakan tangan kanan ataupun kiri.


Pastikan untuk tidak menggunakan tangan memegang tongkat di bagian atas. Pastikan untuk memegangnya dari bagian tengah hingga bawah. Jika anda memegang bagian atasnya, maka akan menyulitkan anda ketika akan mengoper tongkat. Anda akan kesulitan untuk memutar tongkat agar lebih mudah diraih oleh tim anda. Ketika proses pengoperan sulit dilakukan, maka rawan sekali tongkat akan terjatuh. Jika tongkat terjatuh pada cabang olahraga 4 x 100 meter, maka anda dipastikan langsung diskualifikasi. Sedangkan pada cabang olahraga 4 x 400 meter, anda pasti sudah kehilangan banyak sekali peluang untuk menjadi juara.


4. Peraturan Start dalam Lari Estafet


Selanjutnya, anda juga perlu memperhatikan bagaimana start dalam lari estafet dilakukan. Tidak seperti pada lari pada umumnya, lari estafet memiliki start yang harus diperhatikan dimana tangan dan tongkat anda harus diposisikan. Jika anda tidak mengetahui informasi mendasar ini, maka anda sangat berbahaya terancam diskualifikasi. Bagaimana jika anda didiskualifikasi bahkan dari saat start? Pastinya walaupun anda sampai finish duluan anda tidak akan diberikan gelar juara. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan posisi start anda sudahkah sesuai dengan aturan yang berlaku.


Aturan start dalam lari estafet dimulai dari posisi jongkok. Mirip memang dengan start pada olahraga lari umumnya. Perbedaan terletak pada posisi tangan dan tongkat. Pastikan untuk menempatkan tangan anda tidak melewati garis start sama sekali. Lebih baik lagi jika posisi tangan anda ada di belakang garis start. Sambil menjongkok anda juga akan memegang tongkat pada pada tangan anda bukan? Perhatikan bahwa tongkat yang anda pegang tidak melewati batas garis. Lebih baik memosisikannya menyamping di belakang garis start. Jika anda tidak memperhatikannya baik-baik, maka berhati-hatilah lari estafet anda akan didiskualifikasi.


5. Peraturan Menerima Tongkat dalam Lari Estafet


Lari estafet juga memiliki peraturan dalam menerima tongkat. Artinya tidak sembarangan seseorang dapat menerima tongkat. Jika tidak sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan, maka berhati-hatilah anda akan didiskualifikasi. Peraturan dalam mengoper tongkat dengan cara menerima ini pastinya tidak banyak diketahui oleh anda yang hanya tahu menonton pertandingannya saja. Oleh sebab itu, bagi anda yang tertarik dengan olahraga estafet ketahuilah beberapa aturan dalam menerima tongkat estafet berikut ini.



  • Pastikan untuk menerima tongkat pada daerah pergantian. Daerah pergantian dikenal dengan nama wissel. Panjang wissel ini kira-kira 20 meter jaraknya. Jika anda menerima tongkat sebelum daerah atau setelah daerah wissel, maka anda akan dianggap tidak sah melakukan estafet. Tim anda dapat melakukan pengoperan tongkat pada anda yang menerima hanya di dalam daerah wissel.

  • Jika anda ingin menerima tongkat, maka ada dua cara untuk menerimanya. Tadahkanlah telapak tangan anda menghadap ke atas, jika anda ingin menerima tongkat dari atas. Cara kedua adalah dengan mengarahkan telapak tangan menghadap ke bawah, sehingga tongkat dapat anda terima dari bawah. Kedua cara ini memiliki resikonya masing-masing. Jika melalui atas, mungkin saja tongkat jatuh meleset. Sedangkan jika dari bawah, mungkin saja tongkat tida tergenggam dengan baik.

  • Anda juga dapat memilih apakah anda ingin menerima sambil menengok atau tidak. Jika sambil menengok, maka kekuatan dalam menyukseskan oper tongkat ada pada anda. Jika anda tidak menengok, maka teman anda adalah kunci dari pengoperan tongkat yang sukses.








6. Peraturan Memberi Tongkat dalam Lari Estafet


Setelah mengetahui peraturan dalam menerima tongkat, lari estafet juga memiliki peraturan dalam memberi tongkat. Artinya tidak sembarangan seseorang dapat memberikan tongkat jika ingin menang. Jika tidak sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan, maka berhati-hatilah tongkat akan terjatuh dan anda menjadi kalah dalam perlombaan. Peraturan dalam mengoper tongkat dengan peran memberi ini pastinya tidak banyak diketahui oleh anda yang hanya tahu menonton pertandingannya saja. Oleh sebab itu, bagi anda yang tertarik dengan olahraga estafet ketahuilah beberapa aturan dalam memberi tongkat estafet berikut ini.



  • Sama seperti peraturan pada menerima, pastikan untuk memberi tongkat pada daerah pergantian. Daerah pergantian dikenal dengan nama wissel. Panjang wissel ini kira-kira 20 meter jaraknya. Jika anda memberi tongkat sebelum daerah atau setelah daerah wissel, maka anda akan dianggap tidak sah melakukan estafet. Tim anda dapat melakukan pengoperan tongkat pada anda yang menerima hanya di dalam daerah wissel.

  • Jika anda ingin memberi tongkat, maka ada dua cara untuk memberikannya. Jika tangan tim anda menadah telapak tangannya menghadap ke atas, maka anda harus memberikan tongkat tersebut dari atas. Cara kedua adalah dengan memberikan tongkat dari bawah jika tangan tim anda yang menerima telapak tangannya menghadap ke bawah. Kedua cara ini memiliki resikonya masing-masing. Jika melalui atas, mungkin saja tongkat jatuh meleset. Sedangkan jika dari bawah, mungkin saja tongkat tida tergenggam dengan baik.

  • Anda juga dapat mendiskusikan pada tim anda apakah ia memilih apakah untuk menerima sambil menengok atau tidak. Jika sambil menengok, maka kekuatan dalam menyukseskan oper tongkat ada pada teman anda. Jika teman anda tidak menengok, maka anda adalah kunci dari pengoperan tongkat yang sukses.


7. Peraturan Kesalahan dari Penerima Tongkat dalam Lari Estafet


Bagi penerima tongkat ada beberapa peraturan kesalahan yang harus diperhatikan, sebagai berikut:



  • Jangan start terlalu lama karena akan menyulitkan tim di belakangnya yang sudah berlari dengan sangat cepat.

  • Juga jangan start terlalu cepat, karena akan membuat tim dibelakangnya menjadi terengah engah dalam mengejar.

  • Jangan lari terlalu tengah, karna akan menyulitkan tim dibelakangnya memberikan tongkat.

  • Jangan mengulurkan tangan sambil menggoyangkannya, hal ini dapat meningkatkan resiko tongkat terjatuh.


8. Peraturan Kesalahan dari Pemberi Tongkat dalam Lari Estafet


Bagi pemberi tongkat ada beberapa peraturan kesalahan yang harus diperhatikan, sebagai berikut:



  • Perhatikan dan berhati-hati dalam memberikan tongkat agar tidak terjatuh.

  • Pastikan untuk ada di sisi teman anda yang ada di depan, agar mengoper lebih mudah dilakukan dan tidak menginjak kaki teman anda.

  • Jangan mengayun tangan yang salah sehingga jarak antara tangan anda dan tim anda menjadi terlalu jauh.

  • Pastikan untuk memberi isyarat sebelum memberikan tongkat.

  • Jangan mengurangi kecepatan bahkan ketika anda sedang mengoper tongkat.


Demikianlah informasi mengenai sejarah dan aturan dalam lari estafet yang perlu anda ketahui. Selanjutnya diharapkan bagi anda yang memiliki minat dan/ atau memang sedang menggeluti bidang ini dapat menggunakan informasi sejarah dan aturan dalam lari estafet ini semaksimal mungkin. Anda pun dapat menjadi lebih mahir dalam berolahraga, khususnya dalam melakukan lari estafet.


Pemanfaatan atlet-atlet yang mahir dalam estafet dapat dikirimkan pada berbagai macam perlombaan kelas dunia. Salah satu yang paling bergengsi tentunya adalah Olimpiade yang memiliki budaya yang diadaptasi dari bangsa Yunani Kuno. Semoga anda pun dapat kembali menambahkan pengetahuan sejarah dan aturan dalam lari estafet ini dengan melatihnya. Semoga berhasil dan semakin mahir dalam melakukan lari estafet.



Sumber https://indoint.com/

Belum ada Komentar untuk "Sejarah dan Aturan dalam Lari Estafet"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel