Mengapa TOEFL itu Sulit? Mungkin Ini Alasannya
Meskipun bahasa Inggris bukan bahasa pertama kita, namun bahasa Inggris menjadi salah satu keterampilan yang penting kita kuasai. Tidak heran bila mapel bahasa Inggris diajarkan sejak kita bersekolah di sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Layaknya kemampuan lain, keterampilan bahasa Inggris juga dipergunakan sebagai salah satu syarat mendaftar masuk ke perguruan tinggi, melamar pekerjaan, atau naik tingkatan jabatan. Biasanya kemampuan tersebut diukur dengan bentuk tes atau ujian, misalnya, TOEFL.
TOEFL, bagi sebagian orang, dianggap sebagai tes yang sulit. Bagaimana tidak, soal- soal TOEFL memang didesain untuk mengukur kemampuan dalam menggunakan dan memahami bahasa Inggris dalam taraf lanjut. Setiap aspek yang diujikan dalam TOEFL seperti Reading, Listening, Speaking, dan Writing tidak seperti bahasa Inggris yang sering kita temui dan pelajari di sekolah tetapi lebih masuk ke level tingkat universitas. Maka banyak dari kita mendapatkan skor yang rendah ketika mengikuti tes ini meskipun sudah berkali- kali mencobanya dan menghabiskan uang yang tidak sedikit.
Nah, sebenarnya apa sih yang membuat tes TOEFL itu "sulit", berikut ini akan kami coba uraikan beberapa faktor penyebabnya.
Melibatkan banyak skill
TOEFL menguji keterampilan bahasa yang disesuaikan dengan bidang akademik dan profesi. Soal- soal TOEFL biasanya dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Untuk mendapatkan skor atau nilai yang tinggi, keempat keterampilan tersebut mesti kita kuasai karena aspek-aspek tersebut merupakan bagian yang saling terintegrasi. Sebut saja, dalam bagian listening, anda akan mendengarkan percakapan atau pidato dalam bahasa Inggris kemudian menjawab respon yang tepat. Tentu, pemahaman bahasa lisan menjadi hal yang penting, dengan membiasakan diri mendengarkan bahasa Inggris lisan, anda akan terbiasa. Tapi pemahaman struktur bahasa juga tidak dapat dilupakan begitu saja karena semua kalimat dalam bagian lisan ini menggunakan pola atau tata bahasa yang benar secara grammatikalnya. Selain keterampilan mendengarkan, kemampuan tata bahasa juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya.
Informasi detail dalam teks
Seperti dibahas sebelumnya, soal TOEFL dibuat dan didesain dalam taraf kemampuan lanjut. Pertanyaan TOEFL membutuhkan pemahaman, interpretasi, dan analisis sebagai poin utama. Setiap informasi secara detail bisa menjadi hal yang penting dalam menjawab soal. Salah satu contoh pada bentuk soal reading. Secara teori ada berbagai macam teknik dalam reading, tapi tidak semua teknik membaca misalnya skimming bisa kita terapkan secara tepat. Teknik skimming banyak dipakai dalam reading untuk mencari informasi yang dibutuhkan saja dalam teks dengan melewati kata atau frasa yang tidak diperlukan saat membaca. Dalam TOEFL, membaca melewati kata atau frasa tertentu bisa merupakan sebuah kesalahan yang fatal, karena kata atau frasa tertentu tersebut bisa saja memberikan informasi atau bahkan sebagai jawaban yang kita perlukan.
Kosakata yang sulit
Adalah sebuah rahasia umum bahwa TOEFL menyajikan soal khususnya dalam sesi reading dengan kosakata yang lumayan membuat kita mengernyitkan dahi. Topik soal reading TOEFL mengaplikasikan teks- teks akademik, yang mana akan membuat kita menemukan kosakata- kosakata baru yang tidak pernah kita jumpai dalam teks yang sering kita baca sehari- hari. Frekuensi latihan bisa membantu mengatasi masalah kosakata ini.
Durasi waktu tes yang panjang
Bisa dibayangkan selama empat jam berkutat dengan soal- soal bahasa Inggris yang membutuhkan pemahaman dan analisis soal tingkat lanjut, tentu membutuhkan kesiapan mental dan fisik yang matang. Saat kondisi pikiran dan fisik yang sudah mulai lelah, menjumpai soal yang mudah sekalipun akan terasa sulit. Durasi waktu yang lumayan panjang, banyak menguras pikiran kita, khususnya saat mengerjakan soal pada sesi- sesi terakhir.
Beberapa alasan diatas mungkin hanya sebagian kecil dari apa yang kita rasakan saat mengerjakan TOEFL. Pada intinya, TOEFL membutuhkan persiapan latihan yang matang untuk mendapatkan hasil dan skor yang maksimal. Didukung lagi sekarang ini banyak lembaga - lembaga yang membuka kursus persiapan mengikuti TOEFL dan banyak buku- buku referensi yang bisa kita pelajari untuk meraih skor atau pencapaian tinggi dalam TOEFL.
Semoga mengetahui kelemahan kita menjadi motivasi kita untuk belajar, berlatih dan bekerja lebih baik lagi. Selamat berjuang.
Salam.
Sumber http://www.ahzaa.net/
Beberapa alasan diatas mungkin hanya sebagian kecil dari apa yang kita rasakan saat mengerjakan TOEFL. Pada intinya, TOEFL membutuhkan persiapan latihan yang matang untuk mendapatkan hasil dan skor yang maksimal. Didukung lagi sekarang ini banyak lembaga - lembaga yang membuka kursus persiapan mengikuti TOEFL dan banyak buku- buku referensi yang bisa kita pelajari untuk meraih skor atau pencapaian tinggi dalam TOEFL.
Semoga mengetahui kelemahan kita menjadi motivasi kita untuk belajar, berlatih dan bekerja lebih baik lagi. Selamat berjuang.
Salam.
Belum ada Komentar untuk "Mengapa TOEFL itu Sulit? Mungkin Ini Alasannya"
Posting Komentar