Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup, Manusia, Tumbuhan dan Hewan


Materi pelajaran ini akan membahas tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Kegiatan pembelajaran yang ada di IndoINT.com merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam materi yang akan dibahas kali ini. Untuk memudahkan pencarian, silahkan telusuri dengan kata kunci Materi Pelajaran.

 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Makhluk Hidup

Daftar Isi:
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
  1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
  2. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
  3. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
  4. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.


Ciri-ciri Makhluk Hidup


Ada banyak makhluk hidup di sekitar kita. Makhluk hidup adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Makhluk hidup merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Semua makhluk merupakan kekayaan yang harus kita syukuri. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri tertentu. Sebagian besar makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu bergerak, bernapas, berkembang biak, tumbuh, makan, dan peka terhadap rangsang. Mari kita pelajari lebih lanjut makhluk hidup di sekitar kita.

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, kita tentu dapat menentukan dengan cepat bahwa manusia, kucing, nyamuk, pohon mangga, dan tanaman padi merupakan makhluk hidup. Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan sepatu merupakan benda mati. Akan tetapi, tidak semua benda mudah dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati. Sebagai contoh, kita sering kali kesulitan untuk memastikan apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Untuk dapat menentukan apakah sebuah benda termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup, kita harus mengetahui ciri-ciri benda tersebut.

Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri makhluk hidup yang membedakannya dengan benda tak hidup?

Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang

Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh

Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.

Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.

Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar

Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.

Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.


Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


Manusia merupakan salah satu makhluk hidup. Manusia memiliki ciri-ciri yang sama dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri manusia sebagai makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan manusia terjadi sejak di dalam kandungan. Setelah lahir, pertumbuhan manusia bertambah besar dari bayi hingga dewasa. Setelah dewasa pertumbuhan manusia berhenti. Namun, perkembangan emosi dan pikiran manusia terus berkembang.Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi beberapa faktor. yaitu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh makanan, kebiasaan olahraga, dan faktor yang diturunkan oleh orang tua.

Pertumbuhan dan perkembangan Manusia mengalami dua tahap, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
  1. Pertumbuhan Prakelahiran; Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio.
  2. Pertumbuhan Pascakelahiran; Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).


Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama halnya juga dengan manusia, dengan diawali terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.

Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
  • Fase embrionik
  • Fase pascaembrionik

Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.

Fase Embrionik; Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.

Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.

Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.

Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
  1. Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
  2. Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
  3. Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.

Fase Pascaembrionik; Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet.


Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Kegiatan menjaga dan melestarikan tumbuhan sama dengan menjaga alam sekitar. Salah satu kegiatan menjaga alam yang bisa kita lakukan adalah merawat tumbuhan. Jumlah tumbuhan meningkat karena berkembang biak. Perkembangbiakan tumbuhan dapat terjadi secara alami dan dengan bantuan manusia.

Sesungguhnya Tuhan telah mengatur perkembangan tumbuhan dengan sangat baik. Perkembangbiakan tumbuhan penting untuk memenuhi kebutuhan manusia dan hewan.

Tanaman sama dengan makhluk hidup lainnya yang mengalami pertumbuhan. Tanaman pun memiliki daur hidup dan cara yang berbeda dalam perkembangbiakan. Ada tanaman yang mengalami perkembangbiakan secara alami. Ada juga tanaman yang mengalami perkembangbiakan secara buatan. Perkembangbiakan alami dapat dengan biji atau tunas. Selain itu dapat juga dengan umbi atau spora.

Perkembangbiakan buatan adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan bantuan manusia. Salah satu contoh perkembangbiakan tumbuhan dengan bantuan manusia adalah pencangkokan.

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.


Materi Pelajaran ini berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup


Demikianlah materi pelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup, Manusia, Tumbuhan dan Hewan yang diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar. aamiin.

Terimakasih telah membaca sampai selesai materi pelajaran ini yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dengan link
Sumber https://www.pediapendidikan.com/

Belum ada Komentar untuk "Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel