Pola-Pola Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Guruberbahasa.com- Pola-Pola Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Pola  memecah  topik 

Pola  ini  memecah  topik  yang  masih  berada  dalam  lingkup  besar/umum  menjadi  subtopik  atau  bagian - bagian  yang  lebih  kecil  dan  khusus kemudian  masing - masing  bagian  tersebut  di paparkan  dengan  proses  analisis.  Pola  ini  sering  digunakan  dalam  karya  tulis yang  ber bentuk  buku,  petunjuk  teknis,  prosedur  atau  langkah  kegiatan,  panduan  dan  diktat  atau  modul  pelajaran.  Dalam  karya  ilmiah ini,  penulis  berusaha  untuk  menuntun  pembaca  agar  mampu mengikuti jalan pikirannya langkah demi langkah. 

Contoh: karya  ilmiah  yang  ingin  menjelaskan  tentang  v itamin .  Dalam  pembahasan,  penulis  membagi  topik  besar  menjadi  sub  topik  yang  lebih  kecil  misalnya:  membagi  vitamin  menjadi  dua  kategori  yaitu  vitamin  yang  larut  dalam   lemak   dan   vitamin   yang   larut   dalam   air.  S elanjutnya,   penulis  m emaparkan  bagian  demi  bagian  vitamin  yang  larut  dalam  lemak  dan  vitamin  yang larut dalam air. Bagian - bagian vitamin tersebut diberi sub judul, misalnya:  (1)  V itamin  yang larut dalam lemak: (a)  v itamin A; (b) vitamin  D ; (c)  vitamin  E; (d) vitamin K. (2) Vit amin yang larut dalam air: (a) vitamin B; (b) vitamin C 

2 .  Pola masalah dan pemecahannya  

Pola  ini  terlebih  dahulu  mengemukakan  masalah yang  masih  berada  dalam  lingkup  pokok  bahasan dengan  jelas ,  k emudian  dilanjutkan  dengan  menganalisa  pemecahan  masalah  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli  di  bidang  keilmuan yang bersangkutan.  Dari berbagai alternati f pemecahan masalah yang  diutarakan disimpulkan satu pemecahan masalah yang terbaik menurut penulis.  Contoh:  k arya   tulis   ilmiah  yang   mengambil   topik   mengatasi   masa lah  kegemukan .  Pada  tahap  pertama,  karya  tulis  dimulai  dengan  mengemukakan  masalah  kegemukan yaitu : (a) sebab - sebab kegemukan; (b) dampak kegemukan  bagi    kesehatan .  Pada    tahap    kedua,    pembahasan    dilanjutkan    dengan  mengemukakan  cara - cara mengatasi   kegemukan .  Menurut   pendapat   ahli,  kegemukan dapat diatasi melalui cara : (1) olah  raga,  (2) diet; (3) diet  d an  olah  raga ,  serta  (4)  konsumsi  obat  pelangsing .  Pembahasan  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  kelebihan  dan  kekurangan  setiap  cara  mengatasi  kegemukan.  Pada  bagian  akhir,  penulis  menyimpulkan  cara  mengatasi  kegemukan  yang  terbaik yang disarankan kepada pembaca. 

3.  Pola  berpikir  induktif 

Penulis  mengupas  masalah  mulai  dari  bagian - bagian yang  kecil ,  contoh - contoh,  rincian - rincian  kemudian  diakhiri  dengan  menyim pulkan . Kesimpulan  dibuat  dalam  suatu  pernyataan  umum.  Ada  beberapa  kata  kunci  yang  sering  digunakan  untuk  membuat  kesimpulan  yaitu:  “jadi,  dengan  demikian,  oleh  sebab  itu , ternyata  ... ” . Pola  iduktif banyak  digunakan  pada  karya  tulis  ilmiah  hasil penelitian.   Contoh:  peneliti sedang menyelidiki  siswa A lebih pinter dari  siswa  B.  Melalui  sebuah  proses  pengamatan  dan  analisis,  peneliti  men emukan  siswa  A  lebih  rajin  belajar,  dan  tidak  suka  membolos.  S isw a  B  memiliki  tes potensi  awal  yang  lebih  tinggi  tetapi  p ada  saat  kuliah,  siswa  B  lebih  sering  membolos. Kesimpulan  dapat diambil  yaitu : “ jadi atau  dengan demikian siswa  yang  rajin  belajar  dan  rajin  kuliah  dapat  memiliki prestasi  belajar  yang  lebih  tinggi dari pada  siswa yang berpotensi lebih tinggi ” . 

4.  Pola deduktif 

Pola  deduktif  merupakan  kebalikan  dari  pola  pikir  induktif.  Penulis  mengawali  menulis  dari  hal - hal  yang  bersifat  umum kemudian  diikuti  dengan  kalimat - kalimat pendukun g gagasan  awal tadi. P ola ini  sering  digunakan dalam  penulisan  karya  ilmiah  hasil  pemikiran.  Penulis  mengawali  dengan  temuan,  teori dan  pernyataan  yang  sudah  umum  terjadi  kemudian  mencari  kalimat - kalimat pendukung  yang menguatkan  mengapa  hal itu terjadi. Masih berkaitan dengan   topik   sebelumnya,   penulis   membalik   dengan   menulis   apa   yang  disimpulkan  d alam  pola  pikir  induktif  menjadi  awal  paragraph  pada  pola  pikir  deduktif.    Misalnya:    siswa    yang    rajin    belajar    lebih    berpeluang    untuk  mendapatkan  prestasi  belajar  yang  tinggi.  Siswa  yang  rajin  belajar  berpeluang  lebih  meng uasai  materi  yang  telah  diajarkan  da n  lebih  siap  menghadapi  ujian.  Siswa  yang  tidak  rajin  belajar,  meskipun memiliki  potensi  belajar  yang  tinggi  tidak akan mampu mengerjakan ujian pada mata pelajaran yang harus dipelajari  terlebih dahulu. 

5.  Pola kronologi  

Pada  pola  kronologi,  topik  ditulis berdasarkan  urut - urutan  peristiwa  yang  terjadi.  Pola  kronologi  sering  digunakan  dalam  cerita  sejarah,  biografi,  atau  reportase yang menceritakan kembali urutan terjadinya suatu peristiwa. Contoh:  misalnya  seorang  jurnalis  akan  melaporkan  urutan  kejadian  kecelakan  pesawat  udara,  r angkaian  upacara  adat  dan reka  ulang  pembunuhan.  Agar  pembaca  mudah   mengikuti   jalan   pikiran   dari   penulis,   maka   sebaiknya   penulis  memaparkan peristiwa tersebut berdasarkan kronologis waktu.  Pola  kronologi  dapat  menjadi  pola  utama  dalam  karya  ilmiah  ber bentuk  laporan  kegiatan  PI,  laporan  pengembangan  dan  laporan  penelitian  tindakan.  Dalam bentuk laporan ini, secara kronologis penulis melaporkan kegiatan mulai  dari  persiapan /perencanaan kegiatan,  proses / pelaksanaan  kegiatan,  hasil  dan evaluasi kegiatan.  

6.  Pola pendapat dan alasan  

Pola  pendapat    dan    alasan  dipakai  apa bila    penulis    yang  akan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik  yang  sedang ditulisnya , lalu  menunjukkan  alasan  pemikiran  yang  mendorong  ke  arah  pernyataan  pendapat  itu. Pola ini banyak diterapkan pada karya ilmiah hasil pemikiran. Penulis tidak  menggunakan  referensi  tetapi  berdasarkan  hasil  pemikirannya  dia  memberi  argumen - argumen  yang  rasional  terhadap  pernyataannya. Pola  pendapat  dan  alasan  banyak  dihasilkan  oleh  pejabat,  tokoh  masyarakat  atau  public  figure .  Pernyataan  pendapat  biasanya  di sampaikan  pada  saat  mereka  diwawancarai.  Jurnalis  melaporkan  kembali  hasil  wawancara  tersebut  dalam  bentuk  karya  tulis. 



7.  Pola pembandingan  

Pola  pembandingan  digunakan  jika  penulis  ingin  membandingkan  dua  aspek   atau   lebih   dari   suatu   topik   dan   menunjukkan   persamaan   dan perbedaannya.  Pola  ini  diikuti  apabila  penulis  mempunyai  beberapa  alternatif untuk  mengatasi  sebuah  permasalahan  yang  diangkat  dalam  topik tulisan.  Contoh  misalnya  penulis  akan  membandingkan  antara  usaha  penurunan  berat  badan  menggunakan  cara  diet  atau  olah  raga.  Penulis  memaparkan  kelebihan  dan  kekurangan  masing - masing  cara  terse but  kemudian  member i rekomendasi  kepada pembaca  untuk memilih cara  yang terbaik. Apabila kedua cara tersebut  memiliki  kelebihan  dan  kekurangan  yang  sama  kuatnya,  penulis  biasanya  mengambil jalan tengah yaitu menggabungkan dua cara yang diajukan tersebut  ke mudian  mengatur  cara penerapannya masing - masing. Dalam  suatu  karya  tulis  ilmiah,  penulis  pada  umumnya  menggabungkan  beberapa  pola  penulisan  yang  dianggap  perlu.  Pola - pola  penyusanan  karya  ilmiah  di  atas  dapat  dikombinasikan  satu  dengan  yang  lain  se suai  den gan  ke butuhan untuk menghadirkan sebuah tulisan yang kaya ide .

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Belum ada Komentar untuk "Pola-Pola Penulisan Karya Tulis Ilmiah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel